Menparekraf Sebut Belum Banyak Desa Wisata di Kawasan Pesisir

images

Pariwisata

Tim Jateng Report

08 Okt 2022


BADUNG (Jatengreport.com) – Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf/Kabaparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno mengupayakan masyarakat, khususnya pelaku pariwisata dan ekonomi kreatif di kawasan pesisir, agar mulai tergerak menghadirkan desa wisata dengan memaksimalkan potensi bahari yang dimiliki dalam kerangka konsep pariwisata berkualitas dan berkelanjutan.

Hal tersebut dilontarkan Sandiago Uno saat hadiri peluncuran “A Lobster Farm”, di Amarterra Villas Nusa Dua, Bali, baru-baru ini.
Menparekraf Sandiaga Uno mengungkapkan, meski Indonesia adalah negara kepulauan, tapi belum banyak desa wisata yang berada di daerah pesisir dan menawarkan potensi bahari.

“Di ajang Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2021 dari 50 desa wisata terkurasi hanya 15 persen yang merupakan desa wisata yang letaknya di daerah pesisir,” kata Menparekraf Sandiaga Uno.

Untuk itu, dia terus mendorong agar masyarakat, khususnya pelaku pariwisata dan ekonomi kreatif di daerah pesisir, dapat memaksimalkan potensi yang ada di daerahnya masing-masing.

“(ADWI) Tahun ini kita dorong dan akhirnya dapat 20 persen, padahal kita negara kepulauan tapi desa wisata lebih banyak di gunung, sungai. Kita ingin lebih banyak lagi atau sekitar 20 sampai 30 persen desa wisata ada di pesisir,” kata Menparekraf Sandiaga.

Dia menilai hadirnya “A Lobster Farm” ini dapat memberikan warna sekaligus contoh dalam pengembangan desa wisata atau kampung wisata di kawasan pesisir.

Kehadiran “A Lobster Farm” diharapkan dapat menjadi contoh bagi masyarakat dan khususnya pelaku pariwisata dan ekonomi kreatif di daerah pesisir untuk mengembangkan potensi pariwisata dan ekonomi kreatif dalam konsep pariwisata berkualitas dan berkelanjutan.

“A Lobster Farm” yang berada di Pantai Amed, Karangasem, Bali, menawarkan pariwisata bahari yang dipadukan dengan konsep edukasi khususnya budidaya lobster. Wisatawan dapat merasakan pengalaman diving sambil memberi makan lobster. Selain itu juga terdapat Aruna Visit Center sebagai tempat showcase produk seafood Aruna, serta restoran di mana pengunjung dapat mencicipi menu-menu seafood segar Aruna.

Sandiaga mengatakan Kemenparekraf/Baparekraf akan all out memberikan dukungan dan juga pendampingan termasuk promosi.

“Saya sangat mengapresiasi dan (A Lobster Farm) mudah-mudahan dapat menjadi contoh dalam eksistem pemberdayaan nelayan dan masyarakat dalam mendukung terciptanya 4,4 juta lapangan kerja di tahun 2024,” kata Menparekraf Sandiaga.

Co-Founder dan Chief Sustainability Officer Aruna, Utari Octavianty, menjelaskan, “A Lobster Farm” diinisiasi oleh Aruna untuk tujuan keberlanjutan ekosistem kelautan dan juga pariwisata, terutama pascapandemi. Inisiasi ini merupakan kolaborasi antarsektor dengan pelaku pariwisata untuk pemulihan ekonomi, sosial, dan lingkungan yang berkelanjutan.  (BDP)

tag: wisata , PESISIR



BERITA TERKAIT