Ferry Wawan Cahyono sebut Hoaks Menyebar Seperti Api, Masyarakat Harus Jadi Penyaring ; Bukan Konsumen
SEMARANG (Jatengreport.com) – Di tengah pesatnya perkembangan teknologi informasi, akses terhadap berbagai jenis informasi semakin mudah dijangkau oleh masyarakat. Namun, kemudahan ini juga membawa tantangan besar, terutama dalam hal memilah informasi yang akurat dan dapat dipercaya.
Fenomena hoaks, disinformasi, dan misinformasi kini semakin marak, menimbulkan kebingungan dan potensi bahaya bagi masyarakat.
Ketua Fraksi Partai Golkar DPRD Jawa Tengah, Ferry Wawan Cahyono, menyampaikan pandangannya dalam sebuah diskusi di Semarang. Ia menekankan bahwa sudah saatnya semua pemangku kebijakan, baik dari pemerintah maupun lembaga terkait, untuk mengambil langkah proaktif dalam mendidik masyarakat.
"Kita perlu memberikan penjelasan dan pemahaman yang mendalam kepada masyarakat, sehingga mereka tidak menelan mentah-mentah segala informasi yang beredar di media sosial," ujar Ferry, di Semarang, baru-baru ini.
Ferry mengungkapkan keprihatinannya atas tingginya angka informasi yang salah dan penipuan online yang menjamur di dunia maya.
“Banyak kasus di mana masyarakat terjebak dalam informasi yang menyesatkan. Bahkan, beberapa penipuan ini tidak jarang berujung pada tindakan kekerasan seksual,” tegasnya.
Dengan meningkatnya ketergantungan masyarakat pada platform digital, risiko semacam ini menjadi semakin nyata dan berbahaya.
Dalam konteks ini, literasi digital menjadi kunci utama untuk menghadapi tantangan informasi. "Masyarakat harus dilatih untuk memiliki kemampuan kritis dalam menyaring informasi. Mereka perlu tahu cara memverifikasi sumber informasi sebelum mempercayai dan membagikannya," kata Ferry.
Ia menambahkan bahwa edukasi tentang keamanan digital juga sangat penting untuk melindungi diri dari penipuan dan kejahatan siber lainnya.
Ferry juga menekankan pentingnya kolaborasi antara pemerintah, masyarakat sipil, dan institusi pendidikan dalam meningkatkan kesadaran literasi digital.
"Kita perlu menciptakan program-program edukatif yang dapat menjangkau semua lapisan masyarakat, termasuk generasi muda yang sangat aktif di media sosial," ungkapnya. Dengan adanya program semacam itu, diharapkan masyarakat dapat lebih waspada dan proaktif dalam mencari kebenaran.
Lebih jauh, Ferry menyampaikan harapannya agar masyarakat dapat menciptakan ekosistem informasi yang lebih sehat dan aman.
"Mari kita bersama-sama berkomitmen untuk saling melindungi satu sama lain dari informasi yang merugikan. Setiap individu memiliki tanggung jawab untuk tidak hanya menjadi konsumen informasi, tetapi juga sebagai penyaring yang aktif," tuturnya.
Dalam menghadapi era digital ini, penting bagi masyarakat untuk membangun kesadaran kolektif akan bahaya hoaks dan disinformasi. Dengan pengetahuan dan keterampilan yang tepat, masyarakat dapat melindungi diri mereka sendiri dan orang-orang di sekitarnya, menciptakan lingkungan informasi yang lebih baik dan lebih aman bagi semua. (Adv)
tag: berita