JAKARTA (Jatengreport.com) – Kejaksaan Agung melalui Tim Jaksa Penyidik dari Direktorat Penyidikan Jaksa Agung Muda Bidang Tindak Pidana Khusus (JAM PIDSUS) melakukan pemeriksaan terhadap empat orang saksi yang terkait dengan kasus dugaan tindak pidana korupsi (TPK) dan tindak pidana pencucian uang (TPPU) yang terjadi dalam konteks penyediaan infrastruktur Base Transceiver Station (BTS) 4G dan infrastruktur pendukung paket 1, 2, 3, 4, dan 5 BAKTI Kementerian Komunikasi dan Informatika selama periode tahun 2020 hingga 2022. Hal ini disampaikan melalui keterangan terlulis oleh Kepala Pusat Penerangan Hukum, Ketut Sumedana, Senin (16/10)

Keempat saksi yang diperiksa memiliki peran kunci dalam perkara ini. R, yang menjabat sebagai Project Director PT SEI, adalah salah satu dari mereka. Selain itu, DJI, yang menduduki jabatan Plt. Direktur Infrastruktur BAKTI, juga diperiksa. Saksi ketiga adalah DR, yang menjabat sebagai Direktur Utama Telkominfra, dan saksi keempat adalah HR, yang memiliki jabatan sebagai Direktur Corporate Service PT Aplikanusa Lintasarta.

“Kasus ini melibatkan dugaan tindak pidana korupsi (TPK) dan tindak pidana pencucian uang (TPPU) yang terkait dengan penyediaan infrastruktur BTS 4G dan infrastruktur pendukung paket 1, 2, 3, 4, dan 5 BAKTI Kementerian Komunikasi dan Informatika selama periode tahun 2020 hingga 2022. Salah satu tersangka yang terlibat dalam kasus ini menggunakan inisial EH” ujar Ketut

Pemeriksaan saksi ini merupakan langkah penting dalam proses penyelidikan. Tujuan utamanya adalah untuk memperkuat bukti yang terkumpul sebelumnya dan untuk melengkapi berkas perkara. Kejaksaan Agung berkomitmen untuk mengungkap kebenaran dan menjalankan proses hukum sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

Kejaksaan Agung memandang kasus ini sebagai prioritas dalam upaya pemberantasan korupsi dan perlindungan keuangan negara. Oleh karena itu, proses penyelidikan dan penyidikan akan terus berlanjut guna mengungkap fakta-fakta yang berkaitan dengan kasus ini dan memastikan keadilan terwujud.