Ferry Wawan Cahyono: Desa Bisa Jadi Pusat Pertumbuhan Ekonomi Baru

images

Ketua Fraksi Partai Golkar DPRD Jawa Tengah, Ferry Wawan Cahyono, S.Pi, M.Si.

Jateng

Bintang

12 Des 2024


SEMARANG (Jatengreport.com) - Dalam upaya mempercepat pertumbuhan ekonomi di wilayah pedesaan, Ketua Fraksi Golkar DPRD Jawa Tengah, Ferry Wawan Cahyono, menegaskan komitmennya untuk mendukung pemberdayaan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di kawasan pinggiran.

Langkah ini dinilai sebagai strategi yang tepat untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa sekaligus memperkuat ekonomi lokal yang berkelanjutan.

Ferry Wawan Cahyono menyampaikan pandangannya, ia menekankan pentingnya sinergi antara pemerintah, pelaku usaha, dan masyarakat untuk mendorong terciptanya ekosistem ekonomi yang inklusif.

" UMKM merupakan tulang punggung ekonomi nasional. Namun, potensi UMKM di desa-desa pinggiran seringkali belum tergarap optimal karena keterbatasan akses modal, teknologi, dan pasar. Kami di DPRD Jateng, khususnya Fraksi Golkar, berkomitmen untuk memberikan dukungan nyata melalui kebijakan yang memihak masyarakat desa," ujar Ferry.

Untuk mewujudkan komitmen tersebut, Ferry menyampaikan beberapa langkah yang sedang dan akan dilakukan.

Pemerintah daerah didorong untuk memperluas akses permodalan melalui kerja sama dengan lembaga keuangan, termasuk Bank Perkreditan Rakyat (BPR) dan koperasi desa.

Ferry juga mengusulkan adanya skim kredit mikro dengan bunga rendah yang khusus ditujukan untuk UMKM pedesaan.

Selain itu, Fraksi Golkar DPRD Jateng bekerja sama dengan dinas terkait untuk menyediakan program pelatihan kewirausahaan. Fokus pelatihan ini mencakup manajemen usaha, pemasaran digital, dan inovasi produk.

Dalam era digital, Ferry menilai pentingnya mendorong UMKM desa untuk memanfaatkan teknologi.

Ia mengusulkan pembentukan platform e-commerce lokal yang memfasilitasi pemasaran produk-produk unggulan desa.

Selain itu, Ferry juga menyoroti perlunya perbaikan infrastruktur seperti jalan, listrik, dan jaringan internet di kawasan pedesaan. Hal ini menjadi prioritas untuk mendukung kelancaran distribusi barang dan jasa.

Ferry juga menekankan pentingnya pengambilan keputusan berbasis data untuk memastikan setiap kebijakan yang dibuat benar-benar menjawab kebutuhan masyarakat desa.

Ia menyebutkan rencana untuk menginisiasi survei potensi ekonomi desa yang melibatkan akademisi dan lembaga penelitian lokal. Dengan data yang akurat, kita bisa merumuskan kebijakan yang tepat sasaran. 
" Ini bukan hanya soal memberikan bantuan, tapi juga membangun sistem yang mendukung kemandirian ekonomi desa secara berkelanjutan," tambahnya.

Di tingkat provinsi, Fraksi Golkar mendorong kolaborasi antara pemerintah, dunia usaha, dan perguruan tinggi untuk menciptakan inovasi berbasis kebutuhan lokal.

Salah satu contoh konkret adalah pengembangan produk unggulan desa seperti olahan hasil pertanian dan kerajinan khas yang memiliki nilai jual tinggi di pasar nasional dan internasional.

Langkah-langkah ini diharapkan dapat menjadi solusi untuk mengurangi kesenjangan ekonomi antara perkotaan dan pedesaan di Jawa Tengah. Ferry Wawan Cahyono percaya bahwa dengan memberdayakan UMKM pinggiran, masyarakat desa dapat menjadi pelaku utama dalam pertumbuhan ekonomi daerah.

"Kita harus yakin bahwa desa bisa menjadi pusat pertumbuhan baru. Melalui pemberdayaan UMKM, kita tidak hanya membangun ekonomi, tetapi juga membangun semangat dan kemandirian masyarakat desa," pungkas Ferry.

Upaya ini menjadi bukti nyata bahwa pemberdayaan UMKM tidak hanya sekadar jargon, melainkan bagian dari agenda nyata untuk menciptakan Jawa Tengah yang lebih maju dan sejahtera. (Adv)

tag: berita



BERITA TERKAIT