Kematian Pelajar SD Positif DBD Picu Polemik Anggaran Fogging di Kendal

images

Jateng

Eko Purwanto

18 Des 2024


KENDAL (Jatengreport.com) - Beredarnya kabar anggaran fogging di Dinas Kesehatan habis, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Kendal melalui Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (Kabid P2P) Dinkes Kendal, Agustinus Bambang Setyawan, membantah kabar tersebut.

Agustinus Bambang Setyawan mengatakan, bahwa kabar yang menyatakan anggaran untuk fogging habis adalah tidak benar.

"Untuk melakukan fogging sepanjang syarat penyelidikan epimedium (pe) memenuhi, tentu akan dilakukan fogging atau ada tiga orang yang terkena DBD dibuktikan hasil laboratorium positif DBD dan ada korban meninggal karena DB pasti akan di fogging," jelas Agustinus, Rabu (18/12/2024).  

Dikatakannya, Hal ni bermula adanya kasus kematian seorang pelajar Sekolah Dasar (SD) di wilayah Kecamatan Ringinarum, yang dinyatakan positif DBD beberapa waktu lalu. Kabar ini sempat viral di sejumlah whatsapp group warga Kendal.

Komisi D DPRD Kendal Dedy Ashari menyampaikan bahwa kasus DBD ri Kendal sangat tinggi pihaknya akan mengevaluasi kinerja Dinkes. Adanya penyampaian bidan desa yang viral dalam medsos yang mengatakan bahwa anggaran fogging habis.

"Masyarakat minta di fogging, namun jawaban dari bidan desa atau puskesmas terdekat mengatakan bahwa nggaran fogging habis sehingga tidak bisa melayani fogging. Kami akan segera memanggil Dinas Kesehatan untuk menjelaskan anggaran fogging, "ungkap Dedy.

Rakor yang dipimpin Ketua Komisi D DPRD Kendal, Dedy Ashari Setyawan, mengklarifikasi atas informasi terkait kabar habisnya anggaran untuk fogging. Kabar ini didapatkan dari konstituennya para anggota Komisi D yang tersebar di beberapa dapil.

"Dari keterangan dari Dinkes terjadi miskomunikasi antara bidan desa dengan masyarakat. Sehingga ditegaskan oleh Kepala Dinkes Kendal dr. Abidin bahwa anggaran fogging masih ada, "tutur Ketua Komisi D Dedy.(eko)

tag: berita



BERITA TERKAIT