Ferry Wawan Cahyono Dorong Gerakan Startup Anak Muda di Daerah
SEMARANG (Jatengreport.com) – Dunia kewirausahaan di Indonesia terus berkembang pesat, dan salah satu sektor yang menarik perhatian khusus adalah startup.
Startup, dengan segala inovasi dan peluangnya, telah menjadi pilar penting dalam perekonomian digital modern.
Melihat potensi besar di sektor ini, Ketua Fraksi Golkar Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Jawa Tengah, Ferry Wawan Cahyono, secara aktif mendorong gerakan startup di kalangan anak muda di daerahnya.
Dalam sebuah acara diskusi yang dihadiri oleh para pelaku bisnis, mahasiswa, dan generasi muda, Ferry Wawan Cahyono menegaskan bahwa generasi muda adalah motor penggerak utama untuk menciptakan perubahan besar dalam berbagai sektor.
Menurutnya, sektor startup merupakan salah satu ruang yang memberikan peluang emas bagi anak muda untuk mengembangkan ide kreatif mereka dan membawa dampak positif bagi perekonomian daerah.
“Anak muda di Jawa Tengah memiliki potensi yang luar biasa dalam hal kreativitas dan inovasi. Kami ingin mendorong mereka untuk memanfaatkan peluang di sektor digital, terutama startup, sebagai sarana untuk menciptakan lapangan pekerjaan dan meningkatkan daya saing daerah kita,” ujar Ferry dalam sambutannya.
Ferry mengungkapkan bahwa salah satu langkah awal yang penting adalah membangun ekosistem yang mendukung lahirnya startup baru.
Hal ini termasuk penyediaan akses mudah terhadap modal, bimbingan dari para mentor berpengalaman, serta dukungan dari pemerintah daerah dalam bentuk kebijakan yang ramah terhadap dunia usaha.
Ia juga menyoroti pentingnya kolaborasi antara pemerintah, sektor swasta, serta komunitas kewirausahaan untuk menciptakan lingkungan yang kondusif bagi pertumbuhan startup.
"Startup bukan hanya soal teknologi, tapi juga tentang menciptakan solusi bagi masalah yang dihadapi masyarakat. Kita perlu memberikan kesempatan bagi anak muda untuk mengembangkan ide-ide kreatif mereka melalui pelatihan, inkubasi bisnis, dan akses ke pasar. Pemerintah daerah harus siap mendukung itu," tambah Ferry.
Sebagai bagian dari upaya ini, Ferry juga berencana untuk menginisiasi berbagai program yang melibatkan generasi muda dalam pengembangan startup, seperti hackathon, pelatihan kewirausahaan, serta pameran produk-produk inovatif dari startup lokal.
Ini diharapkan dapat membuka mata para pelaku startup tentang potensi yang ada di pasar regional, serta memperkenalkan mereka pada jaringan yang lebih luas.
Meskipun Jawa Tengah memiliki potensi besar dalam hal sumber daya manusia dan kreativitas, beberapa tantangan masih menjadi hambatan bagi perkembangan startup di daerah ini.
Salah satunya adalah keterbatasan akses terhadap pendanaan yang menjadi tantangan utama bagi banyak pengusaha muda.
Ferry menyarankan pentingnya peningkatan kolaborasi antara sektor perbankan, investor, dan pemerintah daerah untuk mempermudah akses pembiayaan bagi para startup di Jawa Tengah.
"Di banyak daerah, startup menghadapi kesulitan dalam memperoleh pendanaan. Oleh karena itu, kami ingin memperjuangkan kebijakan yang mempermudah proses pendanaan dan memberikan insentif kepada investor untuk mendukung usaha-usaha baru," ujar Ferry.
Selain itu, minimnya infrastruktur digital dan konektivitas internet yang belum merata di seluruh Jawa Tengah menjadi tantangan tersendiri.
Untuk itu, Ferry berkomitmen untuk bekerja sama dengan pemerintah provinsi dalam upaya mempercepat pembangunan infrastruktur digital di berbagai wilayah, sehingga startup di daerah bisa lebih berkembang.
Ferry juga menekankan pentingnya kolaborasi antara generasi muda dengan para pelaku bisnis dan profesional yang sudah berpengalaman.
Ia menyebutkan bahwa anak muda memiliki ide-ide segar yang dapat membawa inovasi, namun mereka membutuhkan bimbingan dari para mentor untuk dapat mengatasi berbagai tantangan yang ada.
"Para pelaku bisnis senior bisa berbagi pengalaman dan pengetahuan mereka untuk membantu anak muda dalam mengembangkan startup. Sementara itu, anak muda bisa membawa perspektif baru yang sangat berharga bagi dunia bisnis," ungkap Ferry.
Ke depan, Ferry berharap semakin banyak anak muda Jawa Tengah yang terinspirasi untuk memulai bisnis mereka sendiri.
Menurutnya, dengan mengembangkan jiwa kewirausahaan sejak dini, anak muda dapat mengubah tantangan menjadi peluang, sekaligus berkontribusi pada kemajuan ekonomi daerah dan nasional.
Sementara itu, sejumlah pihak, termasuk pelaku bisnis dan akademisi, menyambut positif langkah yang diambil oleh Ferry Wawan Cahyono untuk mendorong gerakan startup di Jawa Tengah.
Sejumlah lembaga pendidikan dan universitas di Jawa Tengah telah menunjukkan minat untuk bekerja sama dalam pengembangan program kewirausahaan dan teknologi.
Universitas Negeri Semarang (Unnes), misalnya, telah menyiapkan berbagai program pelatihan dan pendampingan untuk mahasiswa yang tertarik mengembangkan startup mereka sendiri.
Dengan adanya dukungan dari pemerintah daerah, akademisi, dan sektor swasta, harapannya gerakan ini bisa menciptakan ekosistem yang solid bagi perkembangan startup di Jawa Tengah.
Ferry Wawan Cahyono berharap bahwa dengan semakin banyaknya anak muda yang terlibat dalam dunia startup, akan tercipta lapangan pekerjaan baru dan peningkatan perekonomian yang berkelanjutan.
Lebih lanjut, ia menegaskan bahwa Jawa Tengah akan menjadi salah satu pusat kewirausahaan digital yang bisa bersaing dengan daerah lain di Indonesia.
"Gerakan ini bukan hanya tentang menciptakan perusahaan-perusahaan baru, tetapi juga tentang menciptakan peluang baru bagi masyarakat dan mengubah wajah ekonomi daerah kita menjadi lebih maju, kreatif, dan berdaya saing tinggi," tutup Ferry dengan penuh semangat.
Dengan dorongan dan perhatian dari pemimpin daerah seperti Ferry Wawan Cahyono, diharapkan gerakan startup anak muda di Jawa Tengah dapat terus berkembang dan memberikan dampak positif yang signifikan bagi perekonomian lokal dan nasional. (Adv)
tag: berita