Jelang Pemilu 2024, UNESCO : Jurnalis Harus Dilindungi!
JAKARTA (Jatengreport.com) - Badan Pendidikan, Keilmuan dan Budaya PBB (UNESCO) menekankan pentingnya keselamatan jurnalis saat menjalankan tugasnya.
"Jurnalis harus dilindungi dalam situasi krisis seperti ini, dan jangan sekali-kali menjadi sasaran," ujar Perwakilan UNESCO Yekthi Hesthi Murthi dalam siaran persnya, Kamis (2/11).
UNESCO juga menyesalkan terus berlanjutnya hilangnya nyawa jurnalis yang meliput konflik di Timur Tengah. Seperti yang ditunjukkan pada minggu paling mematikan bagi jurnalis dalam konflik yang terjadi baru-baru ini.
Data baru UNESCO menunjukkan bahwa serangan terhadap jurnalis dan pelanggaran hak-hak mereka sering terjadi selama masa pemilu. Terutama antara Januari 2019 dan Juni 2022.
"UNESCO mendokumentasikan 759 serangan individu terhadap jurnalis, termasuk 5 pembunuhan, selama 89 pemilu di 70 negara di seluruh dunia," ujar Perwakilan UNESCO Yekthi.
Data ini menunjukkan bahwa 42% serangan terhadap jurnalis dilakukan oleh polisi dan aparat keamanan. Ringkasan terbitan UNESCO menunjukkan bahwa selama pemilu dan demonstrasi publik, banyak otoritas pemerintah memblokir hak masyarakat terhadap akses terhadap informasi.
"Dengan menerapkan pemadaman dan gangguan internet, dengan menyensor media dan suara-suara kritis, dan dengan mengawasi jurnalis secara digital. Semua intervensi ini dilakukan atas nama ketertiban umum dan keamanan nasional," jelas Perwakilan UNESCO Yekthi.
tag: Jurnalis Harus Dilindungi