Kueh Moaci Gemini, Cemilan Legendaris Semarang Jadi Primadona Sejak Dulu Hingga Sekarang
SEMARANG (Jatengreport.com) - Selain memiliki banyak destinasi wisata, Kota Semarang juga terkenal dengan beragam kulinernya. Salah satunya yang tak kalah dari lunpia yaitu kue moci, makanan khas yang banyak diburu menjelang perayaan Tahun Baru Imlek.
Bicara soal kue moaci, di Kota Semarang ada salah satu rumah produksi yang legendaris. Yaitu Kueh Moaci Gemini Kentangan yang sudah berdiri selama puluhan tahun. Bisnis ini berpusat di Jalan Kentangan, Sawunggaling, Kecamatan Semarang Tengah.
Kueh Moaci Gemini Kentangan merupakan bisnis kuliner sejak 1970 yang melegenda di Kota Semarang. Kuliner yang terbuat dari tepung ketan ini juga merupakan bisnis keluarga yang sudah diwariskan hingga generasi ketiga.
Saat ini bisnis tersebut dikelola oleh Pricilla Halim, perempuan 30 tahun yang termasuk penerus bisnis generasi ketiga. Bisnis Kueh Moaci Gemini Kentangan ini pertama kali dirintis oleh neneknya.
“Bisnis Kueh moaci ini didirikan sejak tahun 1970 dari nenek saya, kemudian dilanjutkan ibu saya, dan sekarang saya jadi generasi ke tiga,” tuturnya.
Menurutnya, kue moci produksinya memiliki perbedaan dengan kue moci kebanyakan. Dirinya menghadirkan dua pilihan taburan, yaitu taburan tepung dan taburan wijen sangrai yang mana ini merupakan inovasi dari neneknya.
“Balutan itu adalah inovasi dari nenek saya, jadi kita satu satunya pelopor pertama kue moaci isian kacang dengan baluran wijen. Wijen juga menambah cita rasa dan tekstur, sehingga lebih gurih dan ada variasi tekstur,” terang Pricilla.
Ia mengatakan bahwa kue moaci produksinya ini diminati banyak orang. Hal ini lantaran dirinya tetap menggunakan resep yang dibuat neneknya. Ia tetap mempertahankan kualitas, rasa, dan menambahkan inovasi variasi isiannya.
“Isian rasanya kami ada kacang, coklat, strawberry, durian, kacang merah, greentea, wijen hitam. Kita juga ada pilihan moaci yaitu original yang putih dan hijau dari pandan,” imbuh Pricilla.
Di samping itu, ketahanan kue moci, bisa sampai tujuh hari setelah pembuatan. Menjelang perayaan Tahun Baru Imlek, dirinya mengaku memproduksi kue setiap harinya. Sehingga stok kue buatannya selalu segar.
Pricila memprediksi bahwa pada perayaan Tahun Baru Imlek yang jatuh pada 22 Januari ini, banyak orang yang diprediksi minat terhadap kue buatannya. Pasalnya kue ini identik dengan perayaan Tahun Baru Imlek.
Ia menjelaskan bahwa hal ini karena kue moci memiliki filosofi tersendiri ketika disajikan pada saat Tahun Baru Imlek. Maknanya kue ini menyimbolkan harapan yang bisa mempererat kekeluargaan meskipun dengan latar belakang yang berbeda-beda.
“Maknanya itu meski keluarga kita ada yang manis, asin, gurih, tetapi tetap bisa erat dan harmonis, seperti kue moci yang punya tekstur lengket kenyal dan rasa yang yang beragam yaitu ada manis, asin, gurih, tapi bisa bersatu rasanya,” pungkas Pricilla.
tag: Walikota Semarang , Kueh Moaci Gemini