Ferry Wawan Cahyono: Sinergi Multipihak Kunci Penguatan UMKM untuk Pertumbuhan Ekonomi Berkelanjutan
SEMARANG (Jatengreport.com) – Peringatan Hari Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) Nasional yang jatuh setiap 12 Agustus menjadi momentum strategis untuk memperkuat kontribusi sektor UMKM dalam pembangunan ekonomi. Tahun ini, peringatan mengangkat tema “Republik UMKM: Menuju Indonesia Emas 2045”, yang dinilai relevan dengan tantangan dan peluang pengembangan UMKM di Jawa Tengah.
Ketua Fraksi Partai Golkar DPRD Provinsi Jawa Tengah, Ferry Wawan Cahyono, menyebut UMKM sebagai tulang punggung perekonomian daerah sekaligus penyerap tenaga kerja terbesar.
Menurutnya, Jawa Tengah memiliki potensi besar di sektor ini, mulai dari industri olahan pangan, kerajinan, hingga produk kreatif yang berdaya saing tinggi.
“Kontribusi UMKM terhadap PDRB Jawa Tengah sangat signifikan. Namun, tantangan kita adalah bagaimana meningkatkan daya saing melalui inovasi, digitalisasi, dan kemudahan akses permodalan,” ujar Ferry di Semarang, Selasa (12/8).
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Jawa Tengah, total volume usaha UMKM—yang sebagian besar didominasi sektor kerajinan—mencapai Rp212,951 miliar pada 2024, atau sekitar 14,75 persen dari total Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Jawa Tengah sebesar Rp1,817 triliun.
Dari sisi ketenagakerjaan, UMKM di Jateng menyerap sekitar 2,097 juta pekerja, setara 10,05 persen dari total tenaga kerja di provinsi ini yang berjumlah 20,86 juta orang.
Namun, Ferry mengungkapkan sebagian besar pelaku UMKM di Jawa Tengah masih menghadapi kendala yang cukup kompleks. Mulai dari keterbatasan modal, rendahnya literasi digital, hingga kesulitan menembus pasar ekspor.
“Pendampingan yang tepat sasaran, pelatihan berbasis kebutuhan pasar, dan kemitraan dengan industri besar adalah kunci agar UMKM kita naik kelas. Tanpa itu, akan sulit bersaing di pasar global,” tegasnya.
Ferry yang memilki komitmen tinggi terhadap UMKM, menekankan pentingnya peran generasi muda dalam mengembangkan UMKM modern. Ia mendorong pemanfaatan teknologi digital, baik untuk pemasaran, pengelolaan keuangan, maupun inovasi produk.
“Anak muda punya keunggulan adaptasi teknologi. Kalau mereka terlibat, UMKM kita akan lebih cepat menyesuaikan diri dengan tren global. Ini bagian dari roadmap menuju Indonesia Emas 2045,” jelasnya.
Ferry yang juga Ketua Ormas MKGR Jateng menilai, kegiatan tersebut penting sebagai sarana promosi sekaligus membuka jejaring bisnis baru bagi pelaku UMKM.
Ia optimistis, dengan dukungan kebijakan yang konsisten dan kolaborasi multipihak, UMKM Jawa Tengah akan menjadi motor penggerak pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan.
“Indonesia Emas 2045 bukan sekadar slogan, tapi target yang bisa dicapai jika UMKM kita diperkuat mulai sekarang,” pungkasnya.
tag: berita