Komisi B DPRD Jateng Terinspirasi Inovasi Obelix Hills: Dorong Pengembangan Pariwisata Berbasis Alam dan Kuliner di Jawa Tengah
SLEMAN (Jatengreport.com) – Komisi B DPRD Provinsi Jawa Tengah menggelar kunjungan kerja ke destinasi wisata unggulan Obelix Hills yang terletak di kawasan Kapanewon Prambanan, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, baru-baru ini.
Kegiatan ini merupakan bagian dari upaya Komisi B dalam mencari referensi dan memperkuat data serta informasi terkait pengelolaan kepariwisataan dan penyelenggaraan event-event yang mampu menjadi daya tarik wisata.
Obelix Hills dikenal sebagai salah satu destinasi wisata baru yang berhasil menggabungkan keindahan bentang alam perbukitan purba dengan konsep pariwisata modern yang ramah keluarga dan ramah media sosial.
Berdiri di atas kawasan seluas 8 hektare dan berada di kawasan dataran tinggi Shiva Plateau, tempat ini menjadi simbol keberhasilan pengelolaan potensi alam secara kreatif dan berkelanjutan.
Rombongan Komisi B disambut hangat oleh manajemen Obelix Hills dan diajak menyusuri sejumlah titik unggulan seperti Sunset Deck, area kuliner terbuka, ruang kreatif, serta berbagai spot foto ikonik yang telah menjadi viral di berbagai platform media sosial.
Dalam kunjungan itu, para anggota dewan juga mendapat penjelasan langsung mengenai strategi pengembangan kawasan wisata, pengelolaan sumber daya manusia lokal, serta pola kemitraan dengan UMKM setempat.
Ketua Komisi B, Sri Hartini, secara terbuka menyatakan kekagumannya atas tata kelola dan pengelolaan destinasi wisata tersebut. Menurutnya, Jawa Tengah memiliki potensi wisata alam dan budaya yang tidak kalah menarik, namun masih membutuhkan sentuhan inovasi, promosi yang kuat, serta sinergi dari berbagai pemangku kepentingan.
“Kami melihat Obelix Hills sebagai contoh nyata bagaimana kawasan wisata bisa dikelola secara profesional dan berdampak luas bagi masyarakat. Jawa Tengah punya banyak tempat serupa yang belum dikembangkan secara maksimal. Dengan penataan yang tepat dan promosi yang terarah, potensi ini bisa dikembangkan menjadi sumber PAD (Pendapatan Asli Daerah) yang berkelanjutan,” ujar Sri Hartini.
Lebih lanjut, ia juga menyoroti pentingnya mempercepat penyusunan peraturan daerah (perda) tentang kepariwisataan yang kini tengah digodok.
Regulasi tersebut diharapkan mampu memberikan arah kebijakan yang jelas dan memberikan ruang bagi inovasi wisata yang inklusif serta berkelanjutan.
Sementara itu, anggota Komisi B lainnya, Kadarwati, menambahkan bahwa pariwisata bukan hanya tentang destinasi, tetapi juga menyangkut pemberdayaan masyarakat, khususnya dalam hal ekonomi kreatif dan kuliner.
Menurutnya, tren wisata saat ini mengarah pada pengalaman otentik yang menyatu dengan alam, budaya, dan cita rasa lokal.
“Kita melihat tren pariwisata kekinian lebih menyukai sesuatu yang dekat dengan alam dan unik secara budaya. Kuliner lokal, kerajinan tangan, serta layanan berbasis komunitas akan menjadi daya tarik tersendiri. Oleh karena itu, Jawa Tengah perlu mendorong sinergi antara pemerintah daerah, pelaku usaha, dan masyarakat agar pariwisata benar-benar menjadi lokomotif ekonomi daerah, jelasnya.
Kunjungan kerja tersebut juga menjadi sarana dialog dan diskusi intensif mengenai tantangan dan peluang pengembangan wisata di era pascapandemi. Para anggota dewan berharap pengalaman ini dapat menjadi pemantik semangat untuk membangun destinasi-destinasi wisata baru di Jawa Tengah yang tidak hanya indah secara visual, tetapi juga memberikan nilai tambah bagi ekonomi lokal dan pelestarian lingkungan.
Komisi B DPRD Jateng menegaskan komitmennya untuk terus mendorong lahirnya regulasi, dukungan anggaran, serta kebijakan lintas sektor yang berpihak pada penguatan sektor pariwisata daerah. Dengan kolaborasi yang solid dan keberanian berinovasi, Jawa Tengah diyakini mampu menjadi primadona wisata baru yang tak hanya dikenal di tingkat nasional, tetapi juga menarik wisatawan mancanegara.(Adv)
tag: berita