PEMALANG (Jatengreport.com) - Dalam upaya merawat dan memberdayakan lansia, Panti Pelayanan Sosial Lanjut Usia (PPSLU) Bisma Upakara Pemalang menegaskan pentingnya kolaborasi antara keluarga, masyarakat, dan pemerintah.

Dengan fokus pada pemenuhan kebutuhan dasar, kesehatan, dan kesejahteraan, panti ini tidak hanya menyediakan tempat tinggal untuk 110 penghuni lansia, tetapi juga menciptakan lingkungan yang ramah dan mendukung.

Komisi E DPRD Jawa Tengah baru-baru ini melaksanakan kunjungan rutin ke panti tersebut selama 60 menit. Mereka tidak hanya melihat kondisi ruangan dan berdialog dengan pengelola panti, tetapi juga berinteraksi dengan penghuni, mayoritas di antaranya adalah lansia.

Anggota Komisi E, Sumarwati, menekankan bahwa tanggung jawab merawat lansia bukan hanya milik pemerintah daerah, tetapi juga masyarakat secara keseluruhan.

"Kunjungan kami hari ini bukan hanya sebagai inspeksi rutin, tetapi juga sebagai bentuk apresiasi dan dorongan semangat bagi pengabdi di Panti Bisma Upakara. Dinas Sosial akan terus mendukung dengan sarana dan prasarana untuk meningkatkan kualitas pelayanan sosial," ujar Sumarwati.

Menanggapi perhatian Komisi E, Kepala Panti Alep Refain mengungkapkan rasa terima kasihnya atas dukungan yang diberikan, termasuk tambahan sarana prasarana baru-baru ini yang telah memperkaya pengalaman hidup para penghuni.

Namun, Alep juga mengungkapkan tantangan berupa kurangnya lahan pemakaman untuk lansia yang tidak memiliki keluarga.

"Kami menghadapi masalah serius terkait lahan pemakaman untuk lansia yang tidak memiliki keluarga. Hal ini menyangkut hak asasi manusia yang harus kami tegakkan dengan baik," tambah Alep.

Setelah kunjungan ke Panti Bisma Upakara, Komisi E melanjutkan perjalanan ke Desa Gambuhan, Kecamatan Pulosari untuk membahas strategi penanggulangan kemiskinan bersama Bupati Anom Widiantoro.

Langkah ini menunjukkan komitmen DPRD Jawa Tengah dalam memperjuangkan kesejahteraan masyarakat, termasuk lansia, di wilayah ini. (Adv)