RSUD Dr Moewardi Sukses Lakukan Fetoskopi Laser Ablasio Perdana di Jawa Tengah untuk Kasus TTTS

images

Jateng

Tim Jateng Report

30 Okt 2024


SEMARANG (Jatengreport.com) - RSUD Dr Moewardi berhasil melakukan tindakan medis berteknologi tinggi, Fetoskopi Laser Ablasio, pada janin kembar yang didiagnosis mengalami twin-twin transfusion syndrome (TTTS) di usia kandungan 22 minggu. Operasi ini dilaksanakan oleh Divisi Fetomaternal KSM Obstetri dan Ginekologi pada 28 September 2024 dan menjadikan RSUD Dr Moewardi sebagai rumah sakit pertama di Jawa Tengah yang berhasil melakukan tindakan tersebut.

Dr. Cahyono Hadi, Direktur RSUD Dr Moewardi, mengungkapkan bahwa TTTS adalah kondisi langka di mana aliran darah antara dua janin kembar menjadi tidak seimbang, sehingga satu janin menerima lebih banyak darah daripada yang lain. Kondisi ini dapat meningkatkan risiko kematian pada kedua janin akibat ketidakseimbangan cairan. "Fetoskopi Laser Ablasio dilakukan untuk memutus pembuluh darah penghubung yang bermasalah dan mencegah kerusakan organ pada janin," jelas Cahyono.

Operasi ini berlangsung selama 2,5 jam dan menunjukkan hasil yang positif, di mana kondisi kedua janin membaik pascatindakan. “Pada evaluasi hari ketiga, ketimpangan aliran darah antara kedua janin telah berkurang. Kondisi ibu stabil, tanpa rembes ketuban, dan gerak janin aktif," ujarnya dalam siaran pers pada akhir pekan lalu.

Prosedur ini dilakukan melalui sayatan kecil sepanjang tiga milimeter menggunakan teropong fiber optik canggih yang dimasukkan ke dalam rahim. Operasi ini juga melibatkan lima dokter dari RSUD Dr Moewardi serta tiga dokter dari RSAB Harapan Kita Jakarta. Dengan keberhasilan ini, RSUD Dr Moewardi menjadi rumah sakit ketujuh di Indonesia yang mampu melaksanakan Fetoskopi Laser Ablasio, bersama rumah sakit besar lainnya seperti RSAB Harapan Kita dan RSUPN Cipto Mangunkusumo.

Cahyono menambahkan, dari data epidemiologi, lebih dari 1.000 kasus TTTS di Indonesia memerlukan intervensi setiap tahunnya. Dengan tindakan Fetoskopi Laser Ablasio, tingkat keselamatan janin dapat meningkat hingga 80 persen, jauh lebih tinggi dibandingkan tanpa tindakan, yang hanya mencapai 5 persen. Teknologi ini juga diharapkan dapat membantu mengurangi risiko kerusakan organ pada janin sehingga janin memiliki peluang lebih besar untuk tumbuh sehat tanpa gangguan fungsi vital.

“Terobosan ini memperkuat RSUD Dr Moewardi sebagai rumah sakit yang mampu menyediakan layanan prenatal diagnosis dan fetal terapi berstandar internasional, memberikan manfaat besar bagi masyarakat Solo dan Jawa Tengah," pungkas Cahyono.

tag: berita



BERITA TERKAIT