BPS Jateng Ungkap Wisnus ke Jawa Tengah Mencapai 100,41 Juta Perjalanan Januari-Agustus 2024
SEMARANG (Jatengreport.com) - Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Jawa Tengah mencatat adanya lonjakan signifikan dalam jumlah perjalanan wisatawan nusantara (wisnus) ke Jawa Tengah. Pada periode Januari hingga Agustus 2024, tercatat sebanyak 100,41 juta perjalanan wisnus, meningkat 22,86 persen dibandingkan dengan periode yang sama pada 2023.
Kepala BPS Jateng, Endang Tri Wahyuningsih, dalam rilis resmi yang disampaikan melalui kanal YouTube BPS Provinsi Jawa Tengah pada Selasa (1/10/2024), menyatakan bahwa Kota Semarang menjadi tujuan favorit wisatawan pada bulan Agustus 2024. Sebanyak 1.144,06 ribu perjalanan wisatawan nusantara tercatat mengunjungi kota ini.
"Pada September 2024, jumlah perjalanan ke Jawa Tengah mencapai 10,85 juta, meningkat dibandingkan bulan Agustus. Wisnus yang tercatat adalah mereka yang melakukan perjalanan minimal enam jam di luar aktivitas rutin seperti bekerja," ujar Endang.
Ia juga menyampaikan apresiasi kepada Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Jateng yang telah menyelenggarakan berbagai acara yang berhasil menarik wisatawan dari luar provinsi. Endang berharap agar berbagai event wisata bisa tersebar lebih merata di seluruh kabupaten dan tidak hanya terpusat di Kota Semarang.
“Tentunya kita berharap destinasi wisata lain seperti Banyumas dan Kota Surakarta juga dapat mendapatkan lebih banyak kunjungan,” imbuhnya.
Namun, data BPS menunjukkan penurunan pada Tingkat Penghunian Kamar (TPK) hotel berbintang di Jawa Tengah, yang tercatat sebesar 46,00 persen pada Agustus 2024, turun 4,04 poin dari 50,04 persen pada Juli 2024. Sementara itu, Rata-rata Lama Menginap (RLM) tamu hotel meningkat menjadi 1,25 malam, naik dari 1,23 malam pada bulan sebelumnya.
Selain itu, inflasi di Jawa Tengah pada September 2024 mencapai 0,05 persen. Faktor penyumbang inflasi terbesar berasal dari sektor perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga, terutama dipicu oleh kenaikan harga bahan bakar sesuai dengan Peraturan Gubernur Jateng Nomor 540 Tahun 2024.
Adapun komoditas dengan andil inflasi tertinggi di bulan September antara lain bahan bakar rumah tangga, kopi bubuk, biaya akademi atau perguruan tinggi, beras, dan minyak goreng. Inflasi tertinggi diukur secara year-on-year (y-on-y) terjadi di Kota Tegal, sedangkan terendah di Purwokerto. Di sisi lain, inflasi bulanan (m-to-m) terbesar ada di Kota Tegal, dan Kota Semarang mencatat inflasi terendah.
tag: jateng