Jurnalis Kashmir Pemenang Pulitzer Dilarang Terima Penghargaan di AS

images

Sanna Irshad Mattoo. Sumber: Instagram @mattosanna

Politik

Ronald

20 Okt 2022


KASHMIR (Jatengreport.com) - Seorang jurnalis foto asal Kashmir bernama Sanna Irshad Mattoo, memenangkan penghargaan Pulitzer. Namun Sanna dihentikan otoritas imigrasi di New Delhi ketika hendak berangkat ke New York untuk menerima penghargaan.

Sanna Mattoo mendapatkan memenangkan penghargaan Pulitzer atas karya fotografi liputannya yang bertema krisis Covid-19 di India.

 

I was on my way to receive the Pulitzer award ( @Pulitzerprizes) in New York but I was stopped at immigration at Delhi airport and barred from traveling internationally despite holding a valid US visa and ticket. pic.twitter.com/btGPiLlasK

— Sanna Irshad Mattoo (@mattoosanna) October 18, 2022

 

Sanna mengatakan bahwa ini adalah kali keduanya ia dilarang (berpergian) tanpa alasan yang jelas.

“Saya dalam perjalanan menuju New York untuk menerima penghargaan Pulitzer, tapi saya diberhentikan di konter imigrasi di Bandara Delhi dan dilarang untuk bepergian ke luar negeri walaupun saya sudah mengantongi tiket dan visa resmi dari AS," ucap Sanna di akun twitternya.

Meskipun Sanna telah menghubungi sejumlah pejabat, namun ia tidak pernah mendapatkan respons.

"Dapat menghadiri acara penganugerahan tersebut adalah kesempatan sekali dalam seumur hidup bagi saya," kata Sanna.

Peristiwa ini mendapatkan respons keras dari berbagai pihak, termasuk dari Geeta Seshu, pendiri Free Speech Collective, sebuah organisasi independen yang mengadvokasi kebebasan pers.

“Ini perbuatan yang terkutuk. Tidak dapat dimengerti. Apa yang pemerintah India khawatirkan!” ucap Geeta ketika merespon twit Sanna.

Pengamat Reporters Without Borders (RSF) melaporkan peringkat India dalam Indeks Kebebasan Pers Dunia tahun 2022 turun menjadi peringkat ke-150. Sebelumnya India berada di peringkat 142 dari 180 negara.

“Kekerasan terhadap jurnalis, (keberadaan) media yang partisan, dan konsentrasi kepemilikan media semuanya menunjukkan bahwa kebebasan pers berada dalam krisis di negara ‘demokrasi terbesar di dunia,'” kata RSF. 

(nald)

tag: politik , sanna irshad mattoo , india , kashmir , pulitzer



BERITA TERKAIT