KENDAL (Jatengreport.com) - Kabupaten Kendal, sebuah wilayah yang kaya akan tradisi dan budaya, memiliki sebuah area yang dikenal sebagai "Kota Santri" yang berada di Kecamatan Kaliwungu.

Daerah ini sangat kental dengan nuansa Islami, menjadi pusat pendidikan dan spiritualitas yang penting di Jawa Tengah.

Kecamatan Kaliwungu dikenal sebagai pusat pendidikan agama Islam yang hidup dan dinamis. Di sini, berdiri banyak pondok pesantren yang menjadi tempat belajar bagi ribuan santri dari berbagai penjuru negeri.

Pondok pesantren di Kaliwungu bukan hanya menjadi tempat pendidikan agama, tetapi juga pusat kegiatan sosial dan budaya yang memperkaya kehidupan masyarakat setempat.

Selain keberadaan pondok pesantren, Kecamatan Kaliwungu juga dikenal dengan makam para ulama yang dihormati.

Makam-makam ini sering dikunjungi oleh para peziarah yang datang untuk menghormati jasa dan perjuangan para ulama dalam menyebarkan ajaran Islam di wilayah ini.

Salah satunya adalah Makam KH Asy’ari yang terletak di Desa Protomulyo telah menjadi salah satu destinasi ziarah yang ramai dikunjungi oleh peziarah dari berbagai daerah.

Terletak di daerah atas yang dikenal dengan sebutan Bukit Jabal, makam ini tidak hanya menjadi tempat peristirahatan terakhir seorang tokoh agama yang dihormati, tetapi juga menjadi tempat spiritual bagi banyak orang.

Peziarah yang datang ke makam KH Asy’ari biasanya ingin mengenang dan memanjatkan doa untuk kiai yang dikenal memiliki kontribusi besar dalam penyebaran ajaran Islam di daerah tersebut.

Setiap harinya, tidak hanya penduduk lokal, tetapi juga para peziarah dari luar daerah yang berkunjung ke tempat ini.

Desa Protomulyo yang asri dengan pemandangan Bukit Jabal menambah kenyamanan bagi para peziarah yang datang. Udara yang sejuk dan suasana yang tenang membuat kegiatan ziarah menjadi lebih khidmat.

Tidak jarang, rombongan peziarah juga mengadakan pengajian atau doa bersama di sekitar makam.

Mengenal KH Asy’ari

KH Asy’ari, dikenal sebagai tokoh ulama besar, memiliki sejarah panjang dalam penyebaran agama Islam di wilayah Kaliwungu, khususnya di sepanjang jalur Pantura.

Pada tahun 1780-an, Kyai Guru, sebutan kehormatan bagi KH Asy’ari, memainkan peran penting dalam menyebarkan ajaran Islam di Kendal dan sekitarnya.

KH Asy’ari tidak hanya dikenal karena kealimannya, tetapi juga karena dedikasinya dalam menyebarkan nilai-nilai Islam di tengah masyarakat.

Masyarakat Kendal dan sekitarnya terus mengenang jasa-jasanya dalam memperkenalkan dan memperkokoh ajaran Islam di daerah tersebut.

Kyai Guru menjadi simbol ketekunan dan keberhasilan dakwah di masa-masa sulit, memberikan inspirasi bagi generasi penerus untuk terus melanjutkan perjuangannya dalam menyebarkan kebaikan dan pengetahuan agama.

Dengan sejarah yang begitu kaya, KH Asy’ari telah meninggalkan jejak yang mendalam di Kaliwungu dan sekitarnya, menjadikannya salah satu tokoh penting dalam sejarah penyebaran Islam di Indonesia. ( Adv)