Ini Cara Ferry Wawan Cahyono Ikut Lestarikan Kesenian Ebeg Banjarnegara

images

Wakil Ketua DPRD Jateng Ferry Wawan Cahyono, SPi MSi /Tangkapan Layar

Nasional

Tim Jateng Report

04 Apr 2023


BANJARENGARA (Jatengreport.com) – Kekayaan budaya dan kesenian yang unik beranekaragam, banyak dimilki Indonesia. Setiap daerah mempunyai kesenian tari tersendiri,yang menjadi ciri khas daerah, tidak terkecuali Banjarnegara, sebuah Kabupaten di Provinsi Jawa Tengah. Adalah kesenian ebeg atau  di daerah lain biasa di kenal dengan kuda lumping.

Ebeg atau kuda lumping merupakan kesenian tari yang menggunakan peralatan berupa kuda, terbuat dari anyaman bambu yang di cat warna-warni. Anyaman ini kemudia,  diberi aksesoris berupa mata, rambut, ekor dan tali untuk memudahkan pemakaiannya dalam menari. Biasanya tarian ini di mainkan oleh 10 orang penari atau lebih dengan di iringi suara gamelan, gending, gong dan lain-lain, serta seorang sinden yang melantunkan lagu jawa dan campursari.

Adalah Ferry Wawan Cahyono, SPi MSi, tokoh muda yang ikut melastarikan dan mendukung kesenian Embeg. Pihaknya mendorong kesenian ebeg, agar terus dilesarikan, seperti terus menggelar pentas ebeg disetiap kegiatan, mengenalkan ebeg melalui forum kajian dan diskusi, terus kreatif inovasi mengikuti perkembangan jaman.

Ferry yang juga Wakil Ketua DPRD Jateng ini,  mulai tertarik dengan kesenian ebeg, bahkan diberbagai kesempatan menyelenggarakan pentas kesenian ebeg, dirinya ikut menari bersama warga.

“Saya senang dengan kesenian ebeg ini, kesenian tradisonal yang harus dilestarikan. Saya juga ikut manari saat pentas ebeg. Kedepan saya akan terus menggelar pentas kesenian ebeg, hal ini salah satu upaya melestarikan ebeg” ujar dia sambil memperagakan menari ebeg, beberapa waktu lalu.

Menurutnya, kesenian ebeg bisa menjadi jembatan komunikasi seluruh komponen masyarakat. Karena ebeg tidak hanya menjadi menjadi tontonan yang menarik dan menghibur. Namun juga menguri-uri budaya dan mengingat kembali Ebeg ini memiliki makna dan filosofi yang luhur, sehingga pesan moral yang ada bisa tersampaikan.

“Semoga ini tidak sekedar tontonan tapi juga bisa menjadi tuntunan, mudah mudahan kesenian ebeg bisa makin maju dan berkembang, mampu menumbuhkembangkan rasa cinta budaya lokal budaya sendiri,” ungkapnya.

Kesenian ebeg merupakan tarian tradisional di Banjarnegara, yang merefleksikan semangat heroisme dan aspek keprajuritan jaman dulu, yaitu sebuah pasukan kavaleri berkuda. Ini bisa dilihat dari gerakan seni tari kuda lumping yang dinamis, ritmis, dan agresif, layaknya gerakan pasukan berkuda di tengah medan peperangan.

Sejarah kesenian tari Embeg ini merupakan bentuk dukungan moral rakyat jelata terhadap pasukan berkuda Pangeran Diponegoro dalam menghadapi penjajah kolonial Belanda. (Adv)

 

tag: Wakil Ketua DPRD Jateng Ferry Wawan Cahyono , jatengreport.com , Lestarikan Ebeg Banjaranegara



BERITA TERKAIT