Kampung Jawi Semarang, Tempat Makan dan Belanja Ala Jaman Kerajaan Majapahit
SEMARANG (Jatengreport.com) - Adalah Kampung Jawi, tempat makan dan belanja bernuansa jaman Jawa Kuno. Alat pembayarannya juga merupakan uang Jaman Kerajaan Majapahit.
Kampung Jawi yang terletak di Kecamatan Gunungpati, Kota Semarang, Jawa Tengah. Tempat wisata ini pernah mendapatkan penghargaan Trisakti Tourism Award dari DPP PDI Perjuangan Kategori Desa Wisata Kuliner.
Wakil Ketua DPRD Kota Semarang, Wahyu "Liluk" Winarto mengatakan, Kampung Jawi salah satu destinasi kuliner di Kota Semarang. Sehingga bisa menjadi daya tarik tersendiri bagi pengunjung dengan suasana alam pedesaan dan menyajikan kuliner khas tempo dulu.
"Harapan kita destinasi ini berdampak secara ekonomi bagi masyarakat sekitar yang memang bergerak di sektor pariwisata kuliner. Kami dari DPRD Kota Semarang tentunya akan terus mendukung pengembangan Kampung Jawi dan bisa menjadi pioner desa sadar wisata, seperti yang ada di kabupaten Magelang, di desa Butuh, dengan ikon wisata "Nepal van Java-nya," katanya.
Sekilas Tentang Kampung Jawi
Tempat ini melihatkan sebuah transformasi angkringan yang terletak di pinggir kali dengan nuansa alami serta memanjakan mata. Pada dasarnya Wisata Kampung Jawi adalah wisata budaya dibalut dengan ke arifan lokal yang menyajika hidangan kuliner.Tempat ini sangat nikmat jika dikunjungi bersama keluarga, teman maupun saudara.
Suasana Pengunjung di Wisata Kampung Jawi Semarang.
Ditempat ini, pengunjung bisa melihat nuansa desa yang asri ketika siang hari karena masih banyak dikelilingi dengan pepohonan dan rerumputan. Meski demikian, tempat ini juga menghadirkan suasana yang tak kalah menyenangkan ketika malam hari. Hal ini bisa anda ketahui dari banyaknya penduduk dari luar kota yang datang ke tempat ini.
Wisata Kampung Jawi berdiri bermula dari sebuah angkringan kecil yang menyajika kuliner untuk masyarakat sekitar. Berdirinya tempat ini bermula sederhana dengan memanfaatkan bambu sebagai penyedia kuliner dan perlengkapan makan yang bersifat tradisional menggunakan bambu. Meski demikian, antusias dari masyarakat tentang tempat ini nyatanya menjadikannya semakin populer.
Tak hanya itu, nuansa Semarang tempo dulu nyatanya memang sengaja disuguhkan secara nyata. Berbagai aktivitas yang dilakukan sudah diatur sedemikian rupa sehingga sangat menyerupai kehidupan zaman dulu. Terlebih lagi anda bisa mengamati para penjual dengan pakaian adat jawa seperti jarik, batik dan dilengkapi dengan ikat kepala. Lampunya pun menggunakan obor dan lampu teplok.
Pengelolaan tempat ini yang dilakukan oleh Pokdarwis dengan terus menghadirkan inovasi bahkan membuat masyarakat dari berbagai daerah berdatangan. Menariknya, wisata ini bahkan sempat mendapatkan penghargaan dari DPP PDI Perjuangan Kategori Desa Wisata Kuliner berupa penghargaan Trisakti Tourism Award.
Konsepnya menggunakan model kehidupan masyarakat Jawa Kuno.
Seluruh bangunan yang ada di Kampung Jawi terbuat dari bambu atau berbahan dasar kayu. Model interior kuno menambah suasana menjadi romantis dan eksotis.
Tempat duduk pengunjung yang masih tradisional menggunakan kayu.
Contohnya adalah arsitektur Menara Gepeng yang terbuat dari berbagai bambu dan dirakit sedemikian rupa menyerupai menara.
Jangan berharap ada lampu listrik, penerangan di Kampung Jawi menggunakan lampu minyak alias petromak saja.
Masyarakat Jawa tradisional memang dikenal dengan budaya kehidupan yang sederhana dan bermakna. Tutur kata yang santun dan perilaku yang hangat. Kampung Jawi seolah mengajak pengunjung untuk belajar rendah hati dan hidup sederhana.
Menu hidangan yang ditawarkan adalah resep-resep tradisional seperti Pecel, Tiwul, Gethuk, Lunpia, Jamu Jun, es Gempol, Wedang Roti, dan banyak ragam kuliner lain khas Jawa.
Di Kampung Jawi juga terdapat pasar Jaten yang digagas seorang pemerhati budaya Bapak Siswanto. Pasar Jaten menyajikan berbagai kuliner khas seperti jamu seduh, sego pecel pincuk, sop ndoro ayu, es campur sari, jagung godhok, sego kluban.
Penggunaan Alat Tukar Kepeng
Wisata Kampung Jawi miliki keunikan seperti alat pembayaran yang digunakan di Kampung Jawi adalah Kepeng (keping), mata uang kuno yang digunakan masyarakat Jawa jaman Majapahit.
Penggunaan mata uang tradisional kepeng ini memiliki tujuan sebagai alat tukar barang yang memudahkan pengunjung untuk membeli sekaligus mengajak pengunjung untuk ikut merasakan suasa seperti zaman dulu. Tak hanya itu, Pengunjung juga bisa menjual kembali sisa kepeng yang tidak terpakai dengan nominal rupiah seperti semula.
Kepeng diperkenalkan bangsa Tionghoa jaman Dinasti Tang bagi para pedagang di tanah Jawa. Tetapi penggunaan yang masif baru terjadi pada jaman Kerajaan Majapahit.
Nilai Kepeng di Kampung Jawi relatif murah. Harga yang paling mahal di Kampung Jawi berkisar 4 kepeng saja. Dengan 5 kepeng, pengunjung sudah bisa mendapatkan Nasi Pecel, Teh Hangat dan es Gempol.
Rute Menuju Kampung Jawi
Meskipun lokasinya sedikit masuk, namun Wisata kampung Jawi Semarang ini mudah untuk di cari.
Tempatnya sendiri berada di Jl. Kalialang Desa Sukorejo, jadi obyek ini juga dikenal dengan Angkringan Kampung Jawi kalialang atau Kampung Jawi Sukorejo, tepatnya Jl. Kalialang Lama, RT.02/RW.01, Desa Sukorejo, Kec. Gunungpati, Kota Semarang, Jawa Tengah.
Pengunjung yang baru pertama kali datang, usahakan untuk lebih teliti agar mudah menemukan lokasinya karena cenderung masuk ke dalam. Anda dapat menelusuri arah selatan Lembah Kalipancur sebagaimana arah menuju Goa Kreo. Anda bahkan bisa mencari wisata kuliner ini menggunakan google maps agar tidak kebingungan.
HTM Wisata Kampung Jawi
Sehubungan dengan Kampung Jawi Kampung Tematik ini merupakan wisata kuliner, jadi tidak ada tiket masuk yang dikenakan oleh kepada pengunjung.
Mungkin cukup bayar parkir saja. Akan tetapi belum ada informasi berapa besaran retribusinya.
HTM: Rp. 0
Jam Buka
Tempat wisata Kampung Jawi dibuka mulai pukul 17.00 WIB hingga 22.00 WIB malam, berikut lebih detailnya;
Senin – Jumat: 18.00 – 23.00
Sabtu – Ahad: 16.00 – 00.00
Hingga saat ini, Kampung Jawi sudah banyak dikenal oleh banyak orang, Ketenaran tempat wisata ini bahkan dapat dibuktikan dengan banyaknya foto-foto ciamik yang sengaja dipublikasi oleh pengelola terkait maupun masyarakat yang berkunjung. Anda bahkan bisa langsung membuktikan keindahannya dengan datang langsung ke Kampung Jawi di Semarang. (adv)
tag: kota semarang , Kota Semarang , Kampung Jawi Semarang , Jaman Kerajaan Majapahit , Tempat Makan , Kecamatan Gunungpati , Kota Semarang , Tourism Award