SEMARANG (Jatengreport.com) - Puluhan Mahasiswa Universitas Diponegoro (Undip) lakukan aksi Demo terhadap penundaan Pemilihan Rektor (Pilrek) Universitas Diponegoro (Undip) periode 2024-2029 bertajuk ‘Senja di Widya Puraya’, Senin (6/2).

Hal ini disampaikan dalam surat edaran (SE) Nomor 39/UN.B/TU/III/2023, yang berisi informasi sebagai tindak lanjut surat Majelis Wali Amanat (MWA) terkait penundaan pelaksanaan pemaparan program kerja Bakal Calon Rektor (BCR) dan Debat Calon Rektor. Rangkaian Pilrek ini dicanangkan akan digelar pada tanggal 7 Maret 2023.

Adapun Calon Rektor Undip yang akan dipilih itu ada 4, yang terdiri dari Prof. Ir. Mochamad Agung Wibowo dari Fakultas Teknik, Prof. Dr. Suharmono dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Prof. dr. Muhamad Thohar Arifin dari Fakultas Kedokteran, dan Prof. Budi Setyono dari Fakultas Ilmu Sosial dan Politik.

Diketahui bahwa pada 7 Maret 2023 merupakan penetapan calon rektor dan pemaparan program kerja, tidak sesuai kenyataan karena kegiatan itu ditunda tanpa adanya kejelasan.

Dilansir dari koran.tempo.co Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, riset dan Teknologi meminta majelis Wali Amanat (MWA) universitas Diponegoro menunda Sementara agenda pemilihan rektor Universitas Diponegoro Periode 2024-2029. Alasannya, Proses pemilihan rektor Undip yang menyalahi ketentuan statute kampus tersebut.

Ketua BEM Undip Hanif Alfattah mengungkap bahwa Pemilihan Rektor Undip terpaksa ditunda karena Majelis Wali Amanat (MWA) memiliki agenda lain pada tanggal 6-9 Maret 2023.

"Kami ingin bertemu 4 Calon Rektor dan meminta menandatangani Pakta Integritas untuk kepemimpinan 2024-2029," ujarnya saat ditemui wartawan, Jumat (10/3).

Penundaan pemilihan Calon Rektor Undip telah menimbulkan kekhawatiran dan kemarahan di kalangan mahasiswa. Mahasiswa Undip menuntut agar pemilihan Calon Rektor Undip dilaksanakan sesuai jadwal dan transparan.

“Tiba-tiba dari MWA terdapat agenda di Bogor. Agendanya seperti apa belum diberi tahu sehingga timeline mundur dari tanggal tujuh itu pemaparan program kerja dan tanggal sembilan juga maka diundur sampai waktu yang tidak ditentukan dan belum ada kelanjutan,” jelasnya.

Sementara dalam postingan BEM Undip, aksi tersebut didasari pada kecurigaan penundaan pemilihan Calon Rektor.

Dalih dari kecurigaan itu yang pertama, pemilihan yang dilaksanakan pada 2023 memiliki rentang waktu yang jauh dengan pelantikan yakni pada 2024.