Prihatin Kondisi Perpustakaan SD Negeri di Karangtengah Kendal, KKN UPGRIS Optimalkan Fasilitas Perpustakaan!

images

Jateng

Bintang

24 Jan 2023


KENDAL (Jatengreport.com) - Mahasiswa yang tergabung dalam kuliah kerja nyata (KKN) Universitas PGRI Semarang (UPGRIS) di Kelurahan Karangtengah, Kaliwungu, Kendal menyorot fasilitas di lingkungan sekolah dasar (SD) yang berada di kelurahan tersebut.

Salah satu yang menjadi sorotan yakni pengelolaan perpustakaan di SD Negeri  01 Karangtengah dinilai sangat prihatin. Pasalnya, perpusatakaan di sekolahan ini masih kurang terawat baik dari penataan buku yang terkesan berantakan, serta fasilitas di dalam perpustakaan kurang lengkap.

Berawal dari keprihatinan itu, mahasiswa KKN dari UPGRIS melakukan berbagai upaya agar perpustakaan di SD Negeri Karangtengah lebih optimal. Selain itu, meningkatkan minat baca pada siswa di sekolah tersebut.

Muhammad Rofii, koordinator kelompok KKN tersebut menyatakan alasannya pengelolaan perpustakaan di SD Negeri Karangtengah ini berawal dari hasil pelaksanaan survei kelompoknya di desa ini.Kala itu, pihaknya mendapatkan informasi dari kepala sekolah yakni menceritakan tentang kondisi di perpustakaan terutama fasilitasnya kurang terawat.

Setelah dicek oleh kelompoknya, kondisi tersebut benar-benar terjadi yakni dimana perpustakaan terkesan tidak terawat.

"Kami diperlihatkan kondisinya (perpustakaan) memang benar apa yang disampaikan oleh kepala sekolah. Dimana perpustakaannya sama sekali tidak terawat. Misalnya, banyak rak-rak buku terlihat masih kosong, tidak tertata dengan rapi, bahkan banyak debu di setiap sudut ruangan, "kata Rofii, sapaan akarab Koordinator KKN Karangtengah, Selasa (24/1).

Ironisnya lagi, Rofii mengungkapkan bahwa ada salah satu fasilitas perpustakaan yang tidak enak dipandang. Seperti halnya, kondisi jendela perpustakaan yang sudah rusak.

Melihat kondisi tersebut, kelompoknya merasa sedih dengan keadaan perpustakaan yang terkesan tidak terawat itu.

Apalagi, perpustakaan merupakan tempat para peserta didik untuk menambah wawasan dan ilmu pengetahuan, justru tidak difungsikan.

"Dari situ, kami berinisiatif untuk menghidupkan kembali fungsi dari perpustakaan SD Negeri 01 Karangtengah. Salah satunya, pembuatan program pengelolaan perpustakaan. Kegiatan ini juga tidak serta merta untuk menambah buku saja.  Melainkan memperhatikan, bagaimana caranya siswa nyaman saat membaca di perpustakaan, "ujar Rofii.

 

Pengelolaan perpustakaan itu meliputi 
pemberian label setiap buku, membersihkan ruangan perpustakaan,  merapikan buku, membuat jadwal kunjungan, membuat peraturan perpustakaan, dan donasi buku.

"Jika ruangan bersih, anak-anak nanti kalau membaca pasti nyaman. Setelah bersih-bersih, kami membuat peraturan perpustakaan, dan yang terpenting adalah membuat jadwal kunjungan ke perpustakaan. Jika hal itu sudah dilakukan, kami tak lupa untuk mendonasikan buku non-mata pelajaran, "jelas dia.

Sementara itu, Kepala Sekolah SDN 01 Karangtengah, Ida Royani menyampaikan  sebenarnya minat baca peserta didiknya itu sangat tinggi. Kendati demikian, ia mengungkapkan perpustakaan di sekolahnya tersebut masih ada kendala, seperti masih kurangnya koleksi bacaan. 

Oleh sebab itu, Ida menilai kendala tersebut membuat anak-anak menjadi terhalang untuk mengembangkan minat bacanya.

Melihat kendala tersebut, pihaknya pun melakukan berbagai upaya agar bisa memenuhi kebutuhan membaca peserta didiknya. Misalnya, pihaknya menggandeng dengan Perpustakaan Daerah (Perpusda) agar bisa mendatangkan perpustakaan keliling.

"Upaya itu digelar setiap hari Sabtu atau Selasa. Nanti ada mobil perpustakaan datang ke SD dan meminjamkan buku ke anak-anak. Terus upaya lainnya, anak-anak juga membawa buku sendiri-sendiri dari rumah yang dikumpulkan di pojok baca, "kata Ida.

Ida mengaku, sekolahnya sempat memfasilitasi buku bacaan, namun kenyataan koleksi bukunya terkesan masih kurang.

"Itu rak bukunya masih banyak yang kosong, masih butuh banyak buku di sini, "beber dia. 

Meski pihaknya sudah mengajukan proposal ke Perpusda namun bukan untuk pengajuan bantuan buku, melainkan perpustakaan keliling.

"Proposal bantuan buku belum mulai mengajukan, ini baru pengajuan perpustakaan keliling dulu. Penginnya kedepan ada perpustakaan digital, "ucapnya.

Terkait peran pemerintah, Ida menjelaskan bahwa perannya sudah bagus lantaran ada program pojok baca. Hal ini pun sudah diterapkan di SDN 01 Karangtengah, Kaliwungu.

"Tapi bantuan buku, kami belum mendapatkan soalnya mungkin itu mengajukan proposal juga. Kalau tidak mengajukan proposal mungkin pemerintah tidak tau kalau SD Negeri Karangtengah membutuhkan buku, "ungkapnya.

Meski belum ajukan propasal bantuan buku, kata dia pemerintah sudah memberikan bantuan berupa pembangunan gedung perpustakaan.

"Pemerintah sudah membangunkan gedung perpustakaan. Sudah memfasilitasi banyak sekali seperti karpet, buku juga tapi masih kurang banyak, buku-bukunya masih kurang, "imbuh Ida.

Dalam kesempatan ini, Ida mengucapkan terima kasih kepada mahasiswa KKN dari UPGRIS yang telah membantu untuk pengoptimalan perpustakaan di sekolahan ini.

"Sangat membantu sekali adanya mahasiswa KKN UPGRIS. Perpustakaan jadi bersih, rapi dan lebih optimal.  Dan buku-bukunya bertambah dan kelihatan bersih. Yang nantinya, anak-anak bisa aktif lagi berkunjung untuk membaca di perpustakaan. Untuk itu, saya ucapkan terima kasih atas bantuannya, "tuntasnya.

tag: Prihatin Kondisi Perpustakaan SD Negeri , Karangtengah Kendal , KKN UPGRIS



BERITA TERKAIT