Dampak Cuaca Buruk, Seluruh Nelayan Kota Semarang Libur Melaut
SEMARANG (Jatengreport.com) - Ratusan nelayan Kota Semarang, Jawa Tengah (Jateng) terpaksa tidak bisa melaut karena cuaca buruk yang melanda di perairan laut Jawa. Sudah hampir seminggu mereka tidak bisa menebar jaring di lautan.
Berdasarkan pengamatan di lokasi, deretan perahu milik ratusan nelayan tampak bersandar di bantaran Tambaklorok, Kelurahan Tanjungemas, Kecamatan Semarang Timur.
Bahkan ada beberapa orang sedang sibuk, ternyata para nelayan sedang merajut jala dan memperbaiki mesin perahu sembari berharap cuaca kembali kondusif.
Salah satunya Ritadi (43), nelayan Tambaklorok yang sudah tidak bisa melaut selama lima hari karena gelombang tinggi.
“Ya lebih baik perbaiki jaring-jaring, perbaiki mesin yang rusak. Kalau saya sudah lima hari tidak melaut. Sempat kemarin itu tiga hari melaut terus libur lagi, gelombangnya besar sekali,” ujar dia, Jumat (30/12).
Nelayan lainnya, Suharto (52) mengatakan sejak cuaca buruk melanda di perairan wilayahnya tersebut dirinya hanya bisa memperbaiki jala. Sebenarnya Suharto ingin memperbaiki perahu, namun tidak ada modal.
“Saya tidak melaut hampir seminggu. Selasa kemarin Selasa sempat masih lumayan gelombangnya, terus gelombang makin besar, nggak berani. Ini mau perbaiki alat nggak ada modal,” terangnya.
Dalam kondisi seperti saat ini, dia dan nelayan lain lebih memilih untuk mengungsikan perahunya agar tidak terhempas di bantaran dan saling bentur. Suharto berharap cuaca bisa segera aman untuk melaut.
“Ini perahu saya diungsikan, kalo tidak bisa hancur,” ucapnya.
Sementara itu, Ketua Forum Nelayan Wilayah Timur, Suhartono menyampaikan kondisi gelombang tinggi ini membuat sekitar 865 nelayan yang tergabung forum tersebut sebagian besar tidak melaut. Namun ada juga yang tetap nekat.
“Anggota forum ada 865 orang. Tiga hari kemarin hampir semuanya tidak bisa melaut. Sekarang ini sudah ada yang mulai nekat. Tapi kami tetap meminta agar waspada,” paparnya.
Merespon hal ini, Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Provinsi Jateng Fendiawan Tiskiantoro mengatakan pihaknya terus memberikan imbauan kepada masyarakat pesisir pantai, terutama nelayan agar tidak melaut ketika cuaca ekstrem.
“Himbauan agar nelayan menunda dulu untuk melaut. Kalau gelombang besar harus tahan tidak berangkat. Karena terkait keselamatan,” tutur Fendiawan.
Untuk kondisi nelayan tidak melaut, dinasnya akan berkomunikasi dengan pihak terkait untuk memberikan bantuan perbaikan bagi kapal nelayan yang rusak akibat cuaca buruk.
Maka pada hari ini, Dinas Kelautan dan Perikanan Jateng memberikan bantuan sembako bagi para nelayan yang tidak bisa mencari nafkah.
“Kita memberikan bantuan paket sembako 146 paket untuk nelayan Tambaklorok yang kena dampak cuaca ekstrem. Ini tadi ada empat perahu hancur, delapan rusak, kita akan komunikasikan agar bisa mendapat bantuan,” tandasnya.