Bentuk Desa Wisata Kali Lunjar, Banjarnegara: Ferry Apresiasi Pemdes Kali Lunjar yang Mampu Mengubah Tantangan Jadi Peluang
BANJARNEGARA (Jatengreport.com) – Wakil Ketua DPRD Jateng Ferry Wawan Cahyono mengapresiasi ide/gagasan yang dicetuskan Pemerintah Desa Kali Lunjar, Kecamatan, Banjarmangun, untuk membentuk desa wisata di wilayahnya.
Melalui tangan trampil Kepala Desa Kali Anjar, Slamet Raharjo, daerah yang dulunya berupa perbukitan mampu disulap menjadi objek wisata yang menarik. Objek Desa Wisata Kali Lunjar yang kini dikenal sebagai Wahana Tikako, sekarang ini sudah menyandang status sebagai ”Desa Berkembang”.
Apresiasi itu dilontarkan Ferry saat berkunjung di Desa Wisata Kali Lunjar, Kecamatan Banjarmangu, Kabupaten Banjarnegara, baru-baru ini. Pada kunjungan itu, politisi asal Partai Golkar itu diterima langsung oleh Kades Kali Lunjar sekaligus pengelola Desa Wisata Kali Lunjar, Slamet Raharjo
“Inisiatif seperti ini yang wajib kita dorong. Bagaimana seseorang atau pemerintah desa bisa mengubah suatu tantangan menjadi peluang. Daerah yang dulunya hanya berupa perbukitan, mampu diubah menjadi objek wisata menawan melalui sentuhan tangan-tangan trampil dan kreatif,” kata Ferry.
Politisi Partai Golkar ini mendorong pelaku objek wisata lain untuk bisa meniru apa yang telah dilakukan Pemerintah Desa Kali Lanjur untuk meningkatkan ekonomi masyakakat sekaligus memberikan ikon terhadap daerah.
Ferry mengatakan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah juga akan terus mendorong pertumbuhan dan perkembangan dunia pariwisata daerah, tak terkecuali desa wisata yang menjadi andalan pemerintah desa dalam mengais pendapatan desa dan masyarakatnya.
Anggota legislatif Jateng asal daerah pemilihan 10, yakni Kabupaten Banjarnegara, Kabupaten Purbalingga dan Kabupaten Kebumen ini juga mengaku terkesan Wahana Wisata Tikako yang dikelola Bumdes Desa Kali Lunjar yang menawarkan konsep berbeda dengan tempat kuliner lainnya.
“Tikako menawarkan sensasi makan hidangan tradisional di atas sungai yang jernih. Terlebih, destinasi yang berada di Desa Kali Lunjar ini berada persis di tepi jalan menuju Dieng, sehingga sangat mudah dijangkau pengunjung,” paparnya.
Di hadapan Ferry Wawan Cahyono, Slamet Raharjo menjelaskan Tikoka, Desa Wisata Kali Lunjar kini telah memiliki sejumlah spot foto, selain spot wisata berupa panorama alam berupa pemandangan sungai.
Pengelola Tikako Slamet Raharjo mengatakan Desa Kalilunjar merupakan desa wisata yang menawarkan wisata kuliner dan wisata alam. Wisata Tikako ini mulai beroperasi sejak Desember 2020 lalu.
"Kali Lunjar memiliki Bukit Asmara Situk, Bunga Cinta Kemantren. Kalau mau menikmati wisata kuliner khas Banjarnegara, di sinilah tempatnya. Pengunjung akan merasa nyaman dan betah, karena kami menawarkan sensasi makan di aliran sungai. Wisatawan bisa menikmati hidangan sambil kaki berendam di sungai," ungkapnya.
Soal omzet Desa Wisata Kali Lanjar, Slamet mengatakan tidak merinci secara detail, lantaran pendapatan dari Wahana Tikako saat ini lebih memfokuskan untuk memberikan kemanfaatan sosial kepada masyarakat.
“Saya belum berpikiran soal pendapatan asli desa. Saya lebih berkosentrasi tentang bagaimana memberikan kehidupan yang layak untuk masyarakat Desa Kali Lunjar. Kalau ada sedikit keuntungan, saya wujudkan bantuan sosial kepada masyarakat berupa pemberian sembako,” kata Slamet.
Ferry menambahkan Pemprov Jateng telah mengalokasi bantuan kepada para pengelola objek wisata di wilayah kabupaten maupun desa. Dia menilai objek wisata daerah maupun desa perlu mendapat bantuan APBD Provinsi Jateng, karena mereka merupakan ’pahlawan’ untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat di wilayah masing-masing.
“Soal penggunaan anggaran APBD Provinsi nanti tinggal menyesuaikan kebutuhan dari masing-masing objek wisata. Yang pasti, Pemprov Jateng akan terus memperhatikan pertumbuhan dan pengembangan sektor pariwisata di semua daerah agar pendapatan semua daerah bisa merata. Apalagi, sektor wisata menjadi andalan Jateng dalam meraup pendapatan asli daerah,” tandasnya. (ANV/ANV)
tag: Ferry Wawan Cahyono