Roadshow SMK Go Global Digelar di Tiga Kota, Kemenko PM Pacu Lahirnya Talenta Vokasi Kelas Dunia

images

Jateng

Bintang

05 Des 2025


SEMARANG (Jatengreport.com) — Pemerintah melalui Kementerian Koordinator Pemberdayaan Masyarakat (Kemenko PM) terus mempercepat reformasi pendidikan vokasi untuk menjadikan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) sebagai pusat lahirnya talenta global.

Upaya ini menjadi bagian dari target besar mencetak satu juta lulusan berstandar internasional dalam beberapa tahun ke depan.

Komitmen tersebut dikonsolidasikan melalui Roadshow Workshop Kepala Sekolah SMK Go Global yang digelar di Bandung, Makassar, dan Semarang pada 1, 3, dan 4 Desember 2025.

Forum ini mempertemukan langsung para kepala sekolah sebagai ujung tombak transformasi mutu pendidikan vokasi di lapangan.

Menteri Koordinator Pemberdayaan Masyarakat, A. Muhaimin Iskandar, menegaskan pentingnya penyesuaian kurikulum dan kompetensi SMK terhadap kebutuhan pasar kerja internasional.

“Persaingan dunia tidak hanya terjadi pada komoditas, tapi juga dalam kualitas pekerja. Melalui SMK Go Global, kita ingin memastikan lulusan SMK siap bersaing di pasar kerja internasional,” ujarnya.

Muhaimin juga menyampaikan dukungan terhadap penguatan ekosistem vokasi melalui usulan pembentukan Badan Vokasi Nasional sebagai lembaga yang mampu menyatukan arah kebijakan dan mempercepat pengembangan SDM terampil.

Deputi Bidang Koordinasi Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat dan Pelindungan Pekerja Migran Kemenko PM, Leontinus Alpha Edison, menekankan bahwa transformasi SMK merupakan kebutuhan mendesak.

Data nasional mencatat ada 1,63 juta lulusan sekolah kejuruan yang belum terserap dunia kerja.

“Roadshow ini adalah langkah nyata untuk menjawab tantangan tersebut. Negara tidak cukup hanya membuka pasar, tetapi harus memastikan supply dan demand bertemu dalam standar kualitas yang sama,” jelas Leon.

Menurutnya, workshop ini tidak hanya menyampaikan peluang global, tetapi juga memetakan tantangan nyata di setiap sekolah.

Kepala sekolah mendapatkan pemahaman mengenai tingginya kebutuhan tenaga terampil di negara-negara seperti Jepang melalui skema Specified Skilled Worker (SSW), sekaligus dorongan agar lulusan SMK menjadi motor utama pencapaian target satu juta pekerja migran terampil.

Selain mengupayakan keselarasan peluang pasar, Kemenko PM juga menekankan pentingnya penyesuaian kualitas kompetensi lulusan dengan standar internasional.

Revitalisasi kurikulum diarahkan pada peningkatan pelatihan berbasis industri, penguatan bahasa asing, sertifikasi kompetensi global, dan pengembangan soft skill yang relevan untuk pasar kerja internasional.

“Standar global harus menjadi rujukan utama dalam pembelajaran di SMK,” kata Leon.

Dalam diskusi tersebut, aspek pelindungan pekerja turut menjadi perhatian utama. Kemenko PM memastikan seluruh proses penempatan PMI berlangsung legal, aman, dan bermartabat.

Edukasi mengenai pencegahan penipuan, praktik non-prosedural, hingga risiko tindak pidana perdagangan orang menjadi bagian integral dari workshop yang digelar.

“Workshop ini juga memberi pemahaman menyeluruh untuk mencegah penipuan, penempatan non-prosedural, dan risiko TPPO,” jelas Leon.

Dengan berbagai langkah ini, pemerintah berharap SMK mampu bertransformasi menjadi pusat penghasil talenta unggul yang siap menembus pasar kerja global, sekaligus memperkuat daya saing Indonesia di tingkat internasional.***

tag: berita


BERITA TERKAIT