Kementerian UMKM dan UNDIP Teken MoU untuk Perkuat Hilirisasi Riset dan Wirausaha

images

Jateng

Bintang

21 Nov 2025


SEMARANG (Jatengreport.com) – Universitas Diponegoro (UNDIP) mempertegas perannya sebagai kampus pencetak wirausaha muda dengan menggelar Kuliah Umum dan Expo UMKM bersama Menteri Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) Republik Indonesia, Maman Abdurrahman.

Acara yang berlangsung di Hall Kewirausahaan Fakultas Ekonomika dan Bisnis UNDIP itu membawa semangat besar melalui tema “Membangun Generasi Mikropreneur Kreatif, Adaptif, dan Berdaya Saing”.

Kegiatan ini menjadi ajang kolaborasi strategis antara dunia akademik dan pemerintah dalam menyiapkan mikropreneur masa depan.

Lebih dari 500 mahasiswa dari berbagai fakultas hadir, menandai tingginya antusiasme terhadap pengembangan UMKM berbasis inovasi dan teknologi.

Deputi Bidang Usaha Mikro Kementerian UMKM, Muhammad Riza Adha Damanik, membuka kegiatan dengan menegaskan pentingnya membangun UMKM masa depan yang bertumpu pada riset dan teknologi. Ia mengapresiasi karya mahasiswa UNDIP yang dinilai berpotensi memperkuat kualitas UMKM nasional.

“Ini menjadi langkah strategis dalam mendorong terciptanya UMKM masa depan berbasis inovasi dan teknologi,” ujarnya.

Riza juga menekankan perlunya transformasi mahasiswa dari pencari kerja menjadi pencipta lapangan pekerjaan.

Rektor UNDIP, Prof. Dr. Soeharnomo, menegaskan bahwa kampus berkomitmen memperkuat budaya kewirausahaan melalui inovasi, pendampingan, dan sistem ekosistem usaha yang berkelanjutan.

“Semangat mahasiswa sangat luar biasa. UNDIP tidak hanya mendorong lahirnya inovasi, tapi memastikan karya-karya tersebut memberi manfaat dan kontribusi bagi masyarakat,” tegasnya.

Ia menambahkan, setiap tahun UNDIP menghasilkan 10–15 UMKM baru yang mampu menembus pasar ekspor, bahkan salah satu usaha mahasiswa telah mencatat omzet Rp1 miliar per tahun.

Rektor juga menyoroti capaian UNDIP yang menjadi pemohon paten terbesar kedua di Indonesia pada tahun ini.

“Kalau 10 persen saja inovasi tersebut berhasil memasuki pasar, maka kampus dapat menjadi contoh bagaimana riset dan akademik mendorong tumbuhnya kewirausahaan,” ujarnya.

Dalam kuliah umum, Menteri UMKM Maman Abdurrahman mengajak mahasiswa untuk melihat proses perkuliahan sebagai ruang pembentukan karakter wirausaha.

“Menjadi mahasiswa bukan tujuan akhir, melainkan pintu gerbang untuk menjelajah ilmu pengetahuan, menempa karakter, mengasah daya juang, membangun jejaring, dan memupuk semangat berwirausaha,” ucapnya.

Ia mengingatkan bahwa 14 persen pekerjaan akan hilang pada 2030 karena otomatisasi, sehingga mahasiswa harus mengambil peran sebagai pencipta lapangan kerja.

Menteri Maman juga memuji inovasi mahasiswa UNDIP, termasuk teknologi alat roasting kopi yang dinilainya siap masuk industri.

“Saya banyak sekali dapat insight dari riset dan inovasi yang dibuat oleh UNDIP… tinggal bagaimana kita dorong supaya produk unggul seperti ini masuk ke industri dan bisa dikomersialisasi,” katanya.

Acara juga diisi dengan penandatanganan Nota Kesepahaman antara UNDIP dan Kementerian UMKM untuk kolaborasi pendidikan, riset, dan pengabdian masyarakat yang berfokus pada penguatan kewirausahaan.

Sebagai tindak lanjut kerja sama tersebut, UNDIP meresmikan pusat pengembangan kewirausahaan “Diponegoro Usadaya Preneur” di Fakultas Ekonomika dan Bisnis. Pemukulan gong oleh Menteri Maman menjadi simbol dimulainya operasional pusat kewirausahaan tersebut.

Pusat ini akan menjalankan program strategis seperti pengelolaan data UMKM nasional, pendampingan UMKM naik kelas, pengembangan desa berbasis UMKM, indeksasi bisnis UMKM, hingga program magang kewirausahaan.

Menteri UMKM juga meninjau 18 UMKM mahasiswa UNDIP yang dinilai memiliki peluang besar berkembang ke skala industri. Beberapa produk bahkan telah memasuki pasar dan siap dikembangkan lebih lanjut.

Dengan kolaborasi yang semakin kuat, UNDIP berharap dapat terus melahirkan pengusaha muda yang inovatif, berdaya saing global, dan adaptif terhadap perubahan zaman.***

tag: berita


BERITA TERKAIT