Tingkatkan Prestasi Atlet, KONI Semarang Hadirkan Pelatihan Fisik Bersertifikasi ASCA
Jateng
Bintang
11 Nov 2025
SEMARANG (Jatengreport.com) – Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Kota Semarang berupaya meningkatkan kualitas pelatih fisik di daerahnya dengan menggandeng Australian Strength and Conditioning Association (ASCA). Langkah strategis ini diwujudkan melalui Pelatihan Pelatih Fisik Level 1 Internasional yang berlangsung di Fakultas Ilmu Keolahragaan (FIK) Unnes, 11–15 November 2025.
Sebanyak 22 pelatih dari berbagai cabang olahraga mengikuti pelatihan intensif tersebut. Mereka mendapat pembekalan mengenai metode internasional pengembangan kekuatan, ketahanan, kecepatan, hingga fleksibilitas atlet.
Editor in Chief The Journal ASCA, Gregory Jay Wilson, yang menjadi instruktur dalam pelatihan itu menuturkan, aspek fisik adalah pilar penting dalam meningkatkan performa atlet, terutama dalam Long Term Athlete Development (LTAD).
“Kebanyakan pelatih di Indonesia merupakan mantan atlet, sehingga pengetahuan dasar mengenai kekuatan dan kondisi fisik masih terbatas. Mereka cenderung fokus pada teknik,” ujarnya, Selasa (11/11).
Greg menyebut, berbeda dengan Indonesia, pelatih di Australia maupun Eropa ditegaskan untuk menguasai dasar program latihan fisik sejak awal. Standar tersebut dinilai menjadi salah satu faktor yang mendorong negara-negara maju mampu menelurkan atlet berprestasi tinggi.
“Kursus ASCA Level 1 ini komprehensif. Pelatih mempelajari cara menyusun program latihan terutama untuk membangun performa atlet sejak usia muda,” tambahnya.
Wakil Ketua Umum II KONI Kota Semarang, Nur Syamsi, menyampaikan bahwa kerja sama ini merupakan terobosan penting untuk meningkatkan mutu pelatih dan pembinaan atlet di Kota Semarang.
“Pelatihan ini adalah lompatan besar dalam upaya pembinaan olahraga. Pelatih punya peran vital dalam meningkatkan capaian prestasi atlet. Karena itu, kami ingin mereka memiliki kompetensi yang diakui secara internasional,” tegasnya.
Ia berharap, pelatihan ini menjadi fondasi lahirnya atlet-atlet berdaya saing global.
“Dengan program latihan yang sistematis dan terukur, kita optimistis atlet Semarang dapat menorehkan prestasi, tidak hanya di tingkat lokal, tapi juga nasional dan internasional,” ujarnya.
Setelah mengikuti pelatihan, para peserta masih diwajibkan menjalankan tugas lanjutan berupa penyusunan program latihan serta pelaporan perkembangan atlet selama tiga bulan sesuai standar ASCA.
“Mereka akan melakukan monitoring dan menyusun laporan. Jika disiplin, kami yakin mereka dapat memenuhi standar dan dinyatakan lulus,” tambahnya.
Nur Syamsi mengungkapkan, kerja sama dengan ASCA adalah hasil koordinasi dengan Kemenpora dan KONI Pusat. Upaya ini sekaligus menandai KONI Kota Semarang sebagai pelopor dalam penyelenggaraan pelatihan fisik bersertifikasi internasional di Indonesia.
“Kami bangga menjadi KONI pertama di Indonesia yang menggandeng mitra dari Australia untuk meningkatkan kapasitas pelatih fisik,” katanya.
Dengan langkah ini, KONI Kota Semarang berharap dapat meningkatkan kualitas pembinaan atlet secara berkesinambungan serta mencetak prestasi olahraga yang membanggakan di kancah dunia.***
tag: berita