Polemik Data Kesediaan Beras Nasional, Surplus atau Menipis?

images

Nasional

Ronald

30 Nov 2022


JAKARTA (Jatengreport.com) - Ada perbedaan pendapat antara Badan Pangan Nasional (Bapanas), Perum Bulog dan Kementerian Pertanian (Kementan) mengenai data stok beras nasional yang dimiliki Badan Pusat Statistik (BPS).

Pihak Kementan mengatakan stok beras nasional cukup, bahkan surplus. Sementara, pihak Bapanas dan Bulog menyatakan kesediaan beras nasional menipis.

Dengan alasan stok beras nasional menipis, maka muncul rencana untuk mengimpor beras melalui Bulog untuk memenuhi pasokan cadangan beras pemerintah (CBP) yang telah disetujui pemerintah.

Berdasarkan perhitungan Bulog, stok beras yang ada di gudang Bulog saat ini sebanyak 594.856 ton yang terdiri dari 426.573 ton beras CBP dan 168.283 ton beras komersil. Jumlah ini jauh dari target pemerintah sebesar 1,2 juta ton.

Pihak BPS angkat suara mengenai perbedaan perhitungan stok beras antara BPS - Kementan dan Bulog - Bapanas ini.

Deputi Bidang Statistik Produksi BPS Muhammad Habibullah mengatakan stok beras nasional dihitung berdasarkan data produksi gabah atau beras secara nasional.

BPS merilis data luas panen dan produksi padi pada Oktober 2022 lalu. Total luas panen padi tahun 2022 diperkirakan mencapai 10,61 juta hektar atau naik 1,87 persen dari 2021. Berdasarkan total luas panen tersebut, diperkirakan total produksi padi mencapai 55,67 juta ton gabah. Itu berarti produksi padi meningkat 2,31 persen dari tahun 2021.

Dengan konsumsi beras nasional sebesar 2,5 juta ton per bulan, produksi beras dalam negeri tersebut cukup untuk memenuhi kebutuhan nasional, bahkan surplus.

Pihak Kementan, Bapanas dan Bulog telah menyepakati bahwa polemik perbedaan nilai stok beras nasional merupakan perbedaan cara perhitungan saja. Semua pihak juga sepakat mengambil data produksi beras dari BPS.

tag: bps , bapanas , bulog , kementan



BERITA TERKAIT