Kaos Marimas 1995 Ditemukan ! Koiri Warga Pekalongan Pulang dengan Bahagia Diganjar Hadiah Rp30 Juta

images

Jateng

Bintang

12 Apr 2025


SEMARANG (Jatengreport.com) - Semangat nostalgia dan kekuatan kenangan masa kecil membawa berkah tak terduga bagi Koiri (36), warga Desa Duwet, Kecamatan Bojong, Kabupaten Pekalongan.

Ia bersama sang ayah, Damiri (70), berhasil menemukan kaos legendaris keluaran tahun 1995 milik PT Marimas Putera Kencana yang menjadi incaran dalam sayembara Berburu Kaos Jadul Marimas 1995.

Penemuan kaos ini sontak menjadi sorotan setelah diumumkan langsung oleh CEO PT Marimas Putera Kencana, Harjanto Halim, melalui akun TikTok resminya, @harjantohalim, pada Selasa (18/3/2025).

Kaos berwarna putih yang kini telah berubah kecokelatan karena usia itu ditemukan dalam kondisi utuh meski telah dijadikan lap rumah tangga selama bertahun-tahun.

Menurut penuturan Koiri, kaos tersebut pertama kali diberikan oleh ayahnya ketika ia masih kecil, sekitar usia enam tahun.

Saat itu, ukuran kaos masih kebesaran dan digunakan hingga panjangnya menjuntai hingga selutut.

Seiring waktu, kaos tersebut tak lagi digunakan, kemudian disimpan dan akhirnya beralih fungsi menjadi kain lap rumah tangga.

“Awalnya saya tidak sadar kalau kaos itu masih ada. Setelah dengar soal sayembara dari Marimas, saya langsung teringat dan minta orang rumah untuk mencarinya. Nggak disangka, kaos itu ketemu di pojokan rumah, sudah jadi gombal, tapi tulisannya masih jelas terbaca,” ujar Koiri dengan nada haru.

Sayembara berburu kaos Marimas 1995 digagas oleh Harjanto Halim sebagai bentuk apresiasi terhadap pelanggan lama sekaligus upaya membangun kembali ingatan kolektif masyarakat terhadap sejarah panjang Marimas sebagai merek lokal kebanggaan Indonesia.

Namun, Harjanto sendiri mengaku awalnya pesimis kaos itu akan benar-benar ditemukan.

“Terus terang, saya tidak yakin akan ada yang bisa menemukan kaosnya, apalagi ini barang dari hampir 30 tahun lalu. Tapi ternyata, kekuatan kenangan itu nyata. Saya benar-benar terharu ketika mendapatkan pesan dari seseorang yang bilang kalau dia menemukan kaos Marimas 1995 di rumahnya,” ujar Harjanto.

Melalui unggahannya di TikTok, Harjanto juga mengisahkan bagaimana dulu kaos tersebut dibagikan secara massal kepada tukang becak di Kota Semarang sebagai bagian dari strategi promosi.

“Bener loh, dulu saya bagi ribuan kaos ke tukang becak. Itu kaos sederhana, tapi penuh makna karena jadi bagian dari perjalanan kami membangun merek,” kenangnya.

Sebagai bentuk apresiasi, PT Marimas Putera Kencana menyerahkan secara simbolis hadiah uang tunai sebesar Rp30 juta kepada Koiri dan Damiri. Penyerahan dilakukan dalam suasana hangat dan penuh rasa haru.

Tak hanya menjadi pemenang sayembara, kisah Koiri juga menyentuh banyak hati karena menggambarkan bagaimana benda sederhana bisa menjadi penghubung antara masa lalu dan masa kini.

“Kami tidak hanya menemukan kaos, tapi juga menemukan kembali kenangan indah bersama ayah saya. Hadiah ini menjadi bonus, tapi nilai kenangannya jauh lebih besar,” tutur Koiri.

Sayembara ini bukan sekadar berburu barang lama, tetapi juga menjadi refleksi tentang pentingnya menghargai sejarah, keluarga, dan warisan lokal.

Di tengah derasnya arus modernisasi, Marimas mengajak masyarakat untuk menengok kembali nilai-nilai masa lalu yang tak lekang oleh waktu.

Dengan semangat ini, PT Marimas Putera Kencana berharap dapat terus menjadi bagian dari kehidupan masyarakat Indonesia, tidak hanya melalui produk-produknya, tetapi juga melalui kisah-kisah yang melekat di hati para konsumennya.

tag: berita



BERITA TERKAIT