Inflasi di Atas 3,5% Bisa Untungkan Produsen Tapi Bebani Masyarakat Miskin
JAKARTA (Jatengreport.com) – Menteri Dalam Negeri, Muhammad Tito Karnavian, menegaskan bahwa target inflasi pemerintah pusat berada dalam rentang 1,5 hingga 3,5 persen. Angka ini ditetapkan untuk menjaga keseimbangan antara kepentingan konsumen dan produsen.
"Kami menetapkan target inflasi antara 1,5 hingga 3,5 persen. Jika dapat mengelola inflasi dalam kisaran ini, kita dapat menjaga keseimbangan ekonomi," ujar Tito dalam keteranganny, Jumat (6/12).
Tito menjelaskan, jika inflasi turun di bawah 1,5 persen, harga barang akan lebih terjangkau bagi konsumen, namun hal ini dapat menyulitkan produsen, seperti petani dan nelayan, yang akan kesulitan menutupi biaya operasional mereka. Sebaliknya, inflasi di atas 3,5 persen akan menguntungkan produsen karena harga barang meningkat, namun masyarakat miskin, yang sangat rentan terhadap kenaikan harga bahan pokok, akan semakin terbebani.
Ia juga menegaskan bahwa Indonesia berbeda dengan negara seperti Singapura, yang mayoritas merupakan negara konsumen. Indonesia memiliki banyak produsen, termasuk pabrik, petani, dan nelayan, sehingga pengelolaan inflasi harus memperhatikan kedua sisi tersebut.
Sebagai catatan, inflasi Indonesia pada November tercatat sebesar 1,55 persen secara tahunan, mengalami penurunan dibandingkan inflasi Oktober yang tercatat 1,71 persen.
tag: berita