SEMARANG (Jatengreport.com) - Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) bakal menggandeng Pemkot Semarang untuk melakukan terobosan berupa management pengolahan air untuk masjid-masjid.

Sehingga harapannya air yang ada di masjid tidak terbuang percuma, tapi akan dibuat menjadi bersih kembali dan berkualitas dari sisi agama.

Wakil Kepala BRIN Amarulla Octavian, menjelaskan, air bersih menjadi kebutuhan dasar yang penting bagi kehidupan. Salah satu contohnya di sektor pertanian, air yang berkualitas bisa dipakai untuk penyiraman tanaman agar tumbuh baik.

Selain itu, kata dia, air juga dibutuhkan untuk ibadah umat Islam, yakni saat berwudhu. Saat berwudhu itu, umumnya membutuhkan air sekian liter yang terbuang percuma.

“Padahal dalam hukum Islam kan kita harus menghemat apa yang kita dapat, ini kita pikirkan bagaimana mengolah kembali air yang digunakan setelah wudhu,” ujarnya, baru-baru ini.

Dia menjelaskan, air tersebut akan diolah untuk bisa digunakan kembali untuk wudhu. Nantinya, akan ada pemipaan khusus, penampungan atau bak tampung harus bersih dan tidak ada lumut dengan inovasi dari teknologi.

“Harapannya ke depan air yang telah diolah itu, dan kita atur sedemikian rupa, akan bisa digunakan kembali setelah disucikan,” ungkapnya.

Di sisi lain, kualitas airnya, lanjut dia, yang dipakai untuk berkumur maupun berwudhu seharusnya setara dengan air minum. Dan rencananya penerapan inovasi pengolahan air bersih pada tahap awal ini akan  menggandeng Pemkot Semarang dan Dewan Masjid Indonesia (DMI) Kota Semarang.