Bantuan Pengelolaan Sampah dari PLN Raih Penghargaan pada ISDA 2025
Nasional
Tim Jateng Report
18 Des 2025
JAKARTA (Jatengreport.com) – PT PLN (Persero) Unit Induk Pembangunan Jawa Bagian Tengah (PLN UIP JBT) berhasil meraih penghargaan dengan predikat silver pada ajang Penganugerahan Indonesia CSR Award (ICA) ke-12 dan Indonesia SDGs Award (ISDA) ke-10 tahun 2025 yang digelar oleh Corporate Forum for Community Development (CFCD).
Penghargaan itu diberikan atas program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) yang dijalankan di Desa Tunggulpandean, Kecamatan Nalumsari, Kabupaten Jepara berupa pengembangan Tempat Pengelolaan Sampah Reduce, Reuse, Recycle (TPS3R) yang menjadi bagian utama dalam program “Pengelolaan Limbah Sampah Rumah Tangga untuk Pelestarian Lingkungan”.
Bantuan yang diberikan berupa pembangunan fasilitas TPS3R, penyediaan mesin pengolahan sampah, sarana penunjang bank sampah, serta fasilitas edukasi bagi masyarakat.
Penyerahan bantuan ini merupakan wujud nyata kepedulian PLN terhadap pembangunan berkelanjutan melalui pengelolaan sampah menjadi barang yang bernilai ekonomis.
Hal ini sejalan dengan salah satu Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB) yang telah disepakati PBB khususnya tujuan nomor 12 yaitu konsumsi dan produksi yang bertanggung jawab.
Ketua Umum CFCD, Thendri Supriatno mengatakan ajang tersebut merupakan upaya mendorong transformasi peran dunia usaha agar tidak hanya berorientasi pada kinerja ekonomi, tetapi juga memberikan dampak sosial dan lingkungan yang berkelanjutan.
“Indonesia CSR Award dan Indonesia SDGs Award bukan sekadar ajang seremonial, tetapi instrumen untuk mendorong program CSR yang terencana, berdampak, dan selaras dengan agenda pembangunan nasional serta target SDGs,” ujar Thendri.
Sementara itu, Ketua Pelaksana Penganugerahan ICA–ISDA 2025, E. Kurniawan Padma menyebut meningkatnya partisipasi perusahaan menunjukkan semakin kuatnya kesadaran dunia usaha dalam mengintegrasikan prinsip keberlanjutan ke dalam strategi bisnis.
Senior Manager Perizinan, Pertanahan dan Komunikasi PLN UIP JBT, Ferdyan Hijrah Kusuma mengatakan keberhasilan ini adalah bukti keseriusan PLN dalam berkontribusi meningkatkan kesejahteraan dari sisi kesehatan lingkungan masyarakat khususnya yang berada di wilayah kerja unitnya.
Dirinya juga mengatakan bahwa timnya tidak boleh cepat berpuas diri dikarenakan masih banyak daerah lain yang membutuhkan bantuan untuk ditingkatkan kesejahteraannya ataupun pengembangan dari yang sudah ada.
“Kami sangat bangga dengan pencapaian atas penghargaan ini. Ini adalah bukti nyata bahwa PLN terus berupaya membantu masyarakat dalam peningkatan kesejahteraan baik secara sosial maupun ekonomi. Namun, yang paling penting adalah kita tidak boleh langsung berpuas diri. Masih banyak hal yang dapat dilakukan untuk membantu masyarakat, dalam hal ini khususnya yang berada di wilayah kerja kami,” terang Ferdyan.
Program TPS3R Desa Tunggulpandean dirancang untuk mengolah sampah organik menjadi pupuk kompos hingga produk lainnya yang berkaitan dengan pupuk kompos, sementara sampah anorganik akan dikelola untuk dijual kembali sehingga memberikan nilai ekonomi bagi masyarakat.
Manager PLN Unit Pelaksana Proyek Jawa Bagian Tengah 4 (PLN UPP JBT 4), Ainanto Nindyo mengatakan sasaran dari kegiatan ini adalah upaya pelestarian lingkungan dengan cara pengolahan sampah yang diawali dengan pembangunan TPS3R.
Di samping itu, potensi pengembangan ekonomi kreatif juga sangat tinggi melalui daur ulang sampah menjadi barang yang memiliki nilai ekonomi.
“Saat ini, seperti yang kita ketahui sektor ekonomi kreatif semakin berkembang secara positif. Permintaan pasar terhadap produk kreatif juga sangat tinggi. Kami melihat semangat ini pada warga Desa Tunggulpandean. Kami harap bantuan ini bisa dioperasikan dan dikelola bahkan dikembangkan lebih besar lagi demi menambah kesejahteraan masyarakat,” kata Ainanto.
Sementara itu, General Manager PLN UIP JBT, Widya Anggoro Putro menyampaikan saat ini PLN terus berkomitmen dan menjaga konsistensi dalam menjalankan Program TJSL. Dirinya juga menjelaskan bahwa kini program-program TJSL PLN selalu berfokus pada Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB) yang telah dicanangkan oleh PBB.
Program ini, menurutnya, juga menjadi bukti nyata bahwa pembangunan listrik dapat berjalan beriringan dengan pemberdayaan masyarakat serta pelestarian lingkungan.
“Pencapaian ini akan kami jadikan sebagai penambah spirit bagi kami untuk terus melihat sekitar kami. Apa yang bisa kami kerjakan, apa yang bisa kami lakukan, apa yang bisa kami berikan di luar business as usual. Teruntuk Desa Tunggulpandean, kini selangkah lebih dekat untuk mewujudkan lingkungan bersih, masyarakat mandiri, dan UMKM yang berkembang pesat. Kami juga berharap agar perusahaan ataupun instansi atau lembaga lainnya memiliki semangat yang sama dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” tutur Anggoro.***
tag: berita