Ferry Wawan Cahyono Serukan Penguatan Nilai Seni Tradisional untuk Bentuk Masyarakat Cinta Tanah Air

images

Anggota DPRD Jateng Ferry Wawan Cahyono, S.Pi., M.Si

Jateng

Bintang

20 Sep 2024


SEMARANG (Jatengreport.com) - Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Jawa Tengah, Ferry Wawan Cahyono, kembali menegaskan pentingnya revitalisasi dan penguatan nilai-nilai kesenian tradisional sebagai sarana membentuk masyarakat yang lebih mencintai tanah air.

Menurutnya, di tengah derasnya arus globalisasi, kesenian tradisional harus menjadi pilar utama dalam menjaga identitas budaya dan membangun karakter bangsa.

Dalam sebuah acara diskusi budaya di Semarang, Ferry menekankan bahwa kesenian tradisional bukan sekadar hiburan atau peninggalan masa lalu. Ia melihat seni tradisional sebagai cerminan nilai-nilai luhur yang berakar dalam kehidupan masyarakat Indonesia.

"Kesenian tradisional kita, seperti wayang, gamelan, tari-tarian daerah, hingga seni kriya, mengandung pesan moral, spiritual, dan historis yang sangat relevan dengan pembentukan karakter bangsa," tegas Ferry.

Ferry juga menjelaskan bahwa seni tradisional memiliki peran besar dalam memperkuat identitas nasional di tengah tantangan modernitas.

Menurutnya, generasi muda saat ini perlu diperkenalkan lebih dalam kepada seni tradisional agar mereka tidak kehilangan jati diri bangsa di tengah pengaruh budaya asing.

 

"Ketika generasi muda memahami dan mencintai seni tradisional, mereka akan lebih menghargai kekayaan budaya bangsa. Ini menjadi landasan kuat dalam membangun masyarakat yang cinta tanah air," ujar Ferry yang juga Ketua Ormas Musyawarah Kekeluargaan Gotong Royong (MKGR) Jateng, baru-baru ini.

Ia juga menekankan bahwa keberlanjutan seni tradisional memerlukan upaya serius dari pemerintah dan masyarakat.

Sebagai salah satu legislator, Ferry memastikan bahwa dukungan legislatif terhadap pelestarian seni tradisional akan menjadi prioritasnya.

Ia menyoroti perlunya alokasi anggaran khusus untuk pengembangan seni tradisional, termasuk pelatihan bagi seniman lokal, pembangunan infrastruktur kebudayaan, serta penyelenggaraan acara-acara kebudayaan yang lebih inklusif.

"Kami di DPRD akan memperjuangkan agar seni tradisional mendapatkan perhatian lebih besar, tidak hanya dari segi pelestarian tetapi juga pengembangannya agar tetap relevan di masa kini," jelas Ferry.

Menurut Ferry, seni tradisional bukan hanya milik masa lalu, tetapi juga merupakan aset berharga bagi masa depan. Jika seni ini tidak dilestarikan dengan sungguh-sungguh, bangsa Indonesia akan kehilangan bagian penting dari sejarah dan identitasnya.

Ferry berharap agar pemerintah provinsi, kabupaten, dan kota di Jawa Tengah dapat bersinergi dalam membuat kebijakan yang mendukung pelestarian kesenian tradisional sebagai bagian dari pembangunan daerah.

Selain sebagai simbol identitas nasional, Ferry juga melihat seni tradisional sebagai wadah yang efektif dalam pendidikan karakter.

Berbagai nilai seperti gotong-royong, kedisiplinan, kebersamaan, serta rasa hormat terhadap sesama dapat ditemukan dalam praktik seni tradisional.

Ia mencontohkan pertunjukan wayang, yang kerap menyampaikan pesan moral tentang kebijaksanaan, keadilan, dan keberanian.

"Pesan-pesan yang terkandung dalam seni tradisional ini sangat relevan untuk membentuk generasi muda dengan karakter yang kuat dan berintegritas," kata Ferry.

Ia juga menyarankan agar lebih banyak sekolah dan perguruan tinggi mengadakan kegiatan ekstrakurikuler yang melibatkan seni tradisional.

Dengan cara ini, siswa tidak hanya mengenal kebudayaan mereka, tetapi juga memahami nilai-nilai kehidupan yang terkandung di dalamnya. Ini diharapkan bisa membentuk pribadi yang lebih mencintai tanah air dan menghargai budaya lokal.

Salah satu tantangan terbesar dalam pelestarian seni tradisional, menurut Ferry, adalah menurunnya minat generasi muda terhadap budaya lokal.

Di era digital ini, generasi muda cenderung lebih terpapar pada budaya pop dan konten dari luar negeri melalui media sosial dan platform digital.

Oleh karena itu, Ferry menekankan pentingnya inovasi dalam memperkenalkan seni tradisional kepada generasi muda.

Ia mengusulkan agar seni tradisional dapat dikombinasikan dengan teknologi modern, seperti augmented reality (AR) atau virtual reality (VR), tanpa menghilangkan esensi budayanya.

Selain itu, Ferry juga mengusulkan adanya platform digital yang secara khusus mempromosikan seni tradisional, sehingga generasi muda dapat belajar, berdiskusi, dan bahkan berpartisipasi dalam produksi seni tradisional.

"Ini adalah salah satu cara agar seni tradisional bisa tetap hidup dan relevan di tengah kemajuan teknologi," tambahnya.

Ferry berharap dengan adanya dukungan dari berbagai pihak, seni tradisional Jawa Tengah dan Indonesia secara umum dapat terus dilestarikan.

Baginya, kesenian tradisional adalah bagian tak terpisahkan dari jati diri bangsa yang harus diwariskan kepada generasi mendatang.

"Kita harus menjaga seni tradisional ini bersama-sama, bukan hanya sebagai bentuk hiburan, tetapi sebagai manifestasi kecintaan kita pada budaya dan tanah air," pungkasnya dengan semangat. (Adv)

tag: berita



BERITA TERKAIT