Ferry Wawan Cahyono sebut Investasi di Pendidikan Anak adalah Masa Depan Jawa Tengah
SEMARANG (Jatengreport.com) - Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Jawa Tengah, Ferry Wawan Cahyono, menyuarakan keprihatinannya terhadap meningkatnya angka putus sekolah di provinsi Jawa Tengah.
Ferry menekankan perlunya pemerintah daerah mengambil langkah-langkah strategis yang komprehensif dan berkelanjutan untuk mencegah fenomena ini, yang dinilai merugikan masa depan generasi muda dan pembangunan sumber daya manusia di Jawa Tengah.
Ferry menyoroti bahwa angka putus sekolah tidak hanya disebabkan oleh faktor ekonomi, tetapi juga dipengaruhi oleh masalah sosial, kurangnya akses terhadap pendidikan berkualitas, serta minimnya perhatian terhadap kondisi psikologis anak-anak yang rentan.
" Putus sekolah, menurut kami, bukan sekadar masalah individu melainkan masalah sosial yang harus menjadi perhatian bersama. Ia menekankan bahwa pemerintah daerah harus memiliki strategi yang jelas dan terukur untuk memastikan setiap anak mendapatkan haknya atas pendidikan," ujar Ferry, di Semarang, baru-baru ini.
Ferry menyebut bahwa kondisi ini tidak boleh dibiarkan berlarut-larut karena dapat menimbulkan dampak jangka panjang terhadap perkembangan sosial dan ekonomi provinsi.
Oleh karena itu, ia mendorong pemerintah daerah untuk meningkatkan akses pendidikan melalui pembangunan sekolah-sekolah di daerah terpencil serta peningkatan fasilitas pendidikan yang ada.
Ia menegaskan bahwa jarak tidak boleh lagi menjadi alasan anak-anak tidak bersekolah, sehingga pembangunan sekolah di daerah yang masih minim fasilitas adalah salah satu solusi nyata.
Selain itu, Ferry menekankan pentingnya memperkuat program bantuan ekonomi dan beasiswa bagi keluarga kurang mampu.
" Bantuan ini diharapkan dapat meringankan beban keluarga, sehingga anak-anak dapat terus melanjutkan pendidikan tanpa terkendala masalah finansial," ucap Ferry yang juga Ketua Ormas Musyawarah Kekeluargaan Gotong Royong (MKGR) Jateng.
Menurutnya, beasiswa bukan sekadar angka, tetapi harapan bagi masa depan anak-anak, sehingga pemerintah harus memastikan bantuan ini tepat sasaran dan dapat diakses dengan mudah.
Ferry juga mendorong pemerintah untuk mengadakan program pendidikan alternatif seperti sekolah malam, program kesetaraan, atau pelatihan keterampilan yang sesuai dengan minat dan bakat anak-anak yang sudah terlanjur putus sekolah.
Ia percaya bahwa tidak ada kata terlambat untuk belajar, dan pendidikan alternatif harus menjadi prioritas bagi anak-anak yang sudah putus sekolah agar mereka tetap memiliki masa depan.
Di samping itu, Ferry menekankan pentingnya pendampingan psikologis dan sosial bagi siswa yang berisiko putus sekolah. Dengan dukungan dari konselor pendidikan, guru, dan komunitas, ia berharap tercipta lingkungan belajar yang aman dan nyaman bagi semua siswa.
Ferry juga menyerukan adanya kolaborasi dengan dunia usaha dan masyarakat untuk turut berperan dalam mencegah angka putus sekolah, baik melalui Corporate Social Responsibility (CSR) perusahaan maupun gerakan masyarakat yang mendukung pendidikan.
" Sinergi antara pemerintah, dunia usaha, dan masyarakat sangat penting dalam menciptakan ekosistem pendidikan yang inklusif dan berkelanjutan," tandasnya.
Langkah-langkah yang diusulkan oleh Ferry Wawan Cahyono ini diharapkan dapat menjadi acuan bagi pemerintah daerah dalam merumuskan kebijakan yang efektif untuk menekan angka putus sekolah.
Ferry mengingatkan bahwa pendidikan adalah hak dasar setiap anak yang tidak boleh diabaikan.
Menurutnya, investasi terbesar adalah pada anak-anak, karena mereka adalah masa depan bangsa. Ia menegaskan pentingnya bertindak tepat waktu untuk mencegah anak-anak kehilangan harapan hanya karena ketidakpedulian.
Diharapkan dengan adanya dorongan dari legislatif dan langkah nyata dari pemerintah daerah, angka putus sekolah di Jawa Tengah dapat ditekan dan generasi muda bisa mendapatkan akses pendidikan yang layak dan berkualitas.
" Hal ini tidak hanya penting untuk masa depan anak-anak, tetapi juga untuk kemajuan Jawa Tengah sebagai provinsi yang berdaya saing tinggi," tutup Ferry. (Adv)
tag: jateng