SEMARANG (Jatengreport.com) - Pelajar SMA di Jawa Tengah semakin didorong untuk berpartisipasi aktif dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) yang akan digelar pada 27 November 2024 mendatang.

Wakil Ketua DPRD Jawa Tengah Ferry Wawan Cahyono, menggarisbawahi pentingnya peran pemilih pemula, khususnya pelajar SMA, dalam menentukan arah dan masa depan provinsi ini selama lima tahun ke depan.

Dalam pernyataannya, Ferry menegaskan bahwa satu suara yang diberikan dalam Pilkada memiliki dampak signifikan, baik bagi masyarakat secara luas maupun bagi perkembangan daerah.

Ferry menilai bahwa partisipasi pemilih pemula tidak hanya merupakan kewajiban sebagai warga negara, tetapi juga sebuah kesempatan emas bagi mereka untuk turut andil dalam memilih pemimpin yang akan membentuk kebijakan daerah.

Ia mengajak para pelajar SMA untuk memahami betapa besar tanggung jawab yang mereka emban sebagai pemilih pemula.

"Suara setiap pelajar yang menggunakan hak pilihnya untuk pertama kali ini adalah suara yang sangat berharga. Ini adalah momen penting untuk terlibat langsung dalam proses demokrasi dan memastikan bahwa masa depan yang mereka inginkan tercermin dalam hasil pemilihan," tutur Ferry, di Semarang, Selasa (27/8).

Sejalan dengan semangat ini, Komisi Pemilihan Umum (KPU) Jawa Tengah telah melaksanakan berbagai program pendidikan politik yang ditujukan khususnya kepada pelajar.

Kegiatan sosialisasi ini bertujuan untuk memberikan pemahaman yang lebih mendalam mengenai pentingnya hak pilih dan proses pemilihan.

KPU bekerja sama dengan dinas pendidikan dan berbagai pihak terkait untuk mengadakan diskusi interaktif, simulasi pemilihan, dan pelatihan di sekolah-sekolah serta melalui platform digital.

Ini dilakukan untuk memastikan bahwa para pelajar siap dan mampu membuat keputusan yang tepat di bilik suara.

KPU Jawa Tengah menyadari bahwa pelajar SMA yang akan menjadi pemilih pemula dalam Pilkada 2024 merupakan kelompok strategis yang membawa energi dan ide-ide baru ke dalam proses demokrasi.

Oleh karena itu, pendidikan politik yang diberikan tidak hanya bersifat informatif tetapi juga dirancang untuk mendorong pelajar agar melihat pentingnya partisipasi mereka dalam proses pemilihan.

Namun, di tengah upaya ini, tantangan masih ada. Apatisme politik di kalangan anak muda masih cukup tinggi, dengan banyak di antara mereka yang merasa bahwa politik bukanlah dunia mereka atau bahwa suara mereka tidak akan membawa perubahan.

Ferry menanggapi hal ini dengan menekankan bahwa setiap perubahan besar selalu dimulai dari langkah kecil yang diambil oleh individu-individu yang berani dan berkomitmen.

"Generasi muda harus menyadari bahwa ketidakpedulian terhadap politik hanya akan membawa kita pada keadaan stagnan. Justru di tangan anak-anak muda yang penuh energi dan ide-ide inovatiflah masa depan kita harus diletakkan," tegasnya.

Data dari KPU Jawa Tengah menunjukkan adanya peningkatan signifikan dalam jumlah pemilih pemula yang akan ikut serta dalam Pilkada 2024 dibandingkan dengan tahun sebelumnya.

Hal ini menandakan bahwa potensi suara dari kalangan muda sangat besar dan dapat menjadi penentu dalam hasil pemilihan. Kesadaran ini diharapkan dapat mendorong pelajar SMA untuk berpartisipasi aktif, yang pada akhirnya akan memperkuat legitimasi hasil pemilihan dan membawa dampak positif bagi kualitas pemimpin yang terpilih.

Ferry menutup pernyataannya dengan harapan bahwa Pilkada 2024 akan menjadi momentum penting bagi generasi muda di Jawa Tengah untuk tidak hanya melek politik tetapi juga aktif berkontribusi dalam membangun masa depan daerah mereka.

Dengan berbagai upaya yang telah dilakukan, diharapkan para pelajar SMA akan semakin termotivasi untuk menggunakan hak pilih mereka secara bijak dan bertanggung jawab.

Partisipasi mereka dalam Pilkada ini tidak hanya akan memengaruhi arah kebijakan daerah, tetapi juga menjadi bukti bahwa generasi muda mampu dan siap mengambil bagian dalam proses demokrasi yang sehat dan berkelanjutan. (Adv)