Wakil Ketua DPRD Jateng Ferry Wawan Cahyono Dorong Anak Muda Jangan Malu dengan Kebudayaan Jawa
SEMARANG (Jatengreport.com) – Wakil Ketua DPRD Jawa Tengah, Ferry Wawan Cahyono memberikan perhatian khusus terhadap pelestarian kebudayaan Jawa dan mengajak generasi muda untuk lebih mencintai dan bangga dengan warisan leluhur ini.
Ferry menekankan bahwa kebudayaan Jawa bukan hanya sekadar peninggalan masa lalu, tetapi juga merupakan sumber inspirasi yang relevan dalam kehidupan modern saat ini, di Semarang, baru-baru ini.
Ferry menyampaikan bahwa budaya Jawa memiliki nilai-nilai luhur yang menjadi dasar dari pembentukan karakter bangsa.
Ia menegaskan bahwa kebudayaan ini mencerminkan identitas nasional dan memberikan panduan moral yang sangat penting di tengah derasnya pengaruh budaya asing dan modernisasi.
“Kita tidak boleh lupa bahwa kebudayaan Jawa adalah salah satu pilar yang membentuk jati diri bangsa kita. Nilai-nilai seperti gotong royong, tata krama, dan penghormatan terhadap orang tua adalah contoh ajaran budaya Jawa yang harus tetap kita pegang teguh. Generasi muda harus merasa bangga dengan budaya mereka, bukan malah malu atau merasa inferior,” ujar Ferry.
Ia juga menggarisbawahi pentingnya pendidikan budaya di kalangan anak muda. Menurutnya, pendidikan yang berakar pada kebudayaan lokal akan menciptakan generasi yang tidak hanya cerdas secara akademis, tetapi juga kaya secara moral dan etika.
Oleh karena itu, Ferry mendorong institusi pendidikan, mulai dari tingkat dasar hingga perguruan tinggi, untuk memasukkan materi kebudayaan Jawa dalam kurikulum mereka.
“Pendidikan adalah kunci. Dengan mengenalkan budaya Jawa sejak dini, kita dapat memastikan bahwa generasi berikutnya tidak hanya mengenal budaya ini, tetapi juga menghargai dan menjadikannya bagian dari kehidupan mereka sehari-hari,” tambah Ferry.
Selain itu, Ferry menyoroti peran penting teknologi dalam memperkenalkan kebudayaan Jawa kepada dunia.
Ia mengajak anak muda untuk memanfaatkan teknologi digital dan media sosial sebagai alat untuk mengkampanyekan dan memperkenalkan kebudayaan Jawa secara lebih luas.
Menurutnya, dengan kreativitas yang dimiliki, anak muda dapat membuat konten-konten menarik yang mengangkat seni, adat istiadat, dan kearifan lokal Jawa ke kancah global.
“Kita hidup di era digital, di mana informasi dapat diakses dengan mudah dan cepat. Mari gunakan kesempatan ini untuk menunjukkan kepada dunia betapa kayanya budaya kita. Dengan membuat konten-konten positif tentang kebudayaan Jawa, kita bisa memperkenalkan budaya kita ke dunia internasional,” ungkapnya.
Ferry juga mengapresiasi usaha dari berbagai komunitas dan organisasi budaya yang selama ini aktif dalam melestarikan dan mengembangkan kebudayaan Jawa. Ia menyebutkan bahwa peran serta mereka sangat vital dalam menjaga keberlanjutan budaya ini.
Dukungan dari pemerintah, menurutnya, harus semakin diperkuat melalui program-program yang mendukung kegiatan kebudayaan, seperti festival seni, workshop kesenian, serta lomba-lomba yang dapat menarik minat generasi muda.
Dalam kesempatan yang sama, Ferry juga mengingatkan tentang ancaman globalisasi yang dapat mengikis identitas budaya lokal jika tidak diimbangi dengan kesadaran budaya yang kuat.
Oleh karena itu, ia meminta semua pihak, mulai dari pemerintah, tokoh masyarakat, hingga individu, untuk bekerja sama dalam menjaga dan melestarikan kebudayaan Jawa.
“Globalisasi adalah kenyataan yang tidak bisa kita hindari, tetapi kita harus memastikan bahwa proses ini tidak menghilangkan akar budaya kita. Kita harus memperkuat identitas kita melalui budaya, dan anak muda memiliki peran penting dalam hal ini,” tuturnya.
Ferry berharap bahwa semangat untuk melestarikan dan mengembangkan kebudayaan Jawa akan terus tumbuh, terutama di kalangan generasi muda.
Dengan dukungan dan partisipasi aktif dari semua elemen masyarakat, ia optimis bahwa kebudayaan Jawa akan terus menjadi bagian integral dari identitas bangsa Indonesia dan memberikan kontribusi positif di panggung dunia. (Adv)
tag: berita