Dorong Peningkatan Gizi Anak, Mahasiswa KKN Tim II Undip Perkenalkan Nugget Tahu Sebagai Makanan Tambahan Sehat di Desa Sidomulyo
MAGELANG (Jatengreport.com) - Tim II KKN Universitas Diponegoro, bekerja sama dengan ibu–ibu kader posyandu Desa Sidomulyo, menyelenggarakan program Stunting Awareness dan Intervensi Gizi (SAIG) sebagai langkah nyata untuk mengatasi permasalahan stanting, Selasa (6/8).
Desa Sidomulyo merupakan salah satu desa di wilayah yang masih menghadapi tantangan serius dalam hal kesehatan anak-anak, terutama terkait dengan masalah stunting. Menurut data yang dipaparkan oleh Kabupaten Magelang, terdapat 161 desa/keluarahan dengan presentase balita stunting kurang dari 14%. Desa Sidomulyo menjadi salah satu desa yang memiliki persentase stunting di atas 14%. Angka ini tentunya cukup memprihatinkan sehingga perlu adanya peningkatan kesadaran dan kewaspadaan akan stunting.
Beberapa faktor yang berkontribusi terhadap tingginya angka stunting di Desa Sidomulyo antara lain adalah kurangnya kesadaran masyarakat akan pentingnya gizi seimbang, terutama selama 1000 hari pertama kehidupan anak, yang merupakan periode kritis bagi tumbuh kembang anak. Selain itu, akses terhadap makanan bergizi yang cukup juga masih menjadi masalah, terutama bagi keluarga yang ekonominya terbatas.
Menyikapi kondisi ini, diperlukan upaya yang terintegrasi untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang bahaya stunting dan pentingnya intervensi gizi yang tepat. Edukasi dan pemberdayaan masyarakat menjadi kunci dalam menangani masalah ini, agar setiap keluarga di Desa Sidomulyo dapat memastikan anak-anak mereka tumbuh sehat dan optimal.
Program Stunting Awareness dan Intervensi Gizi diharapkan dapat memberikan pengetahuan yang diperlukan serta menyediakan intervensi gizi yang dibutuhkan, sehingga angka stunting di Desa Sidomulyo dapat ditekan secara signifikan.
Kegiatan SAIG ini terbagi menjadi dua bagian utama, yaitu pemberian edukasi tentang stunting dan pencegahannya, serta pemberian Makanan Tambahan (PMT) dengan melibatkan pemberdayaan masyarakat. Bagian pertama edukasi mengenai stunting dan pencegahannya dihadiri oleh para ibu hamil, ibu menyusui, dan kader posyandu, yang antusias untuk belajar lebih banyak tentang stunting pada Selasa (06/08/2024).
Materi edukasi yang disampaikan menjelaskan tentang penyebab stunting, gejalanya, serta cara mencegahnya melalui pola makan yang sehat dan bergizi.
Para peserta juga diberikan pemahaman tentang pentingnya ASI eksklusif, pemberian MP-ASI yang tepat, serta pengawasan terhadap pertumbuhan dan perkembangan anak secara berkala.
Kegiatan kedua yang dilakukan oleh Tim KKN adalah pemberian Makanan Tambahan (PMT) yang difokuskan pada ibu hamil dan balita yang berisiko stunting. Pemberian Makanan Tambahan (PMT) dilakukan dengan mengikuti jadwal posyandu tiap dusun yang ada di Desa Sidomulyo.
Pembuatan produk PMT menggunakan bahan baku lokal, yaitu tahu. Desa Sidomulyo dikenal sebagai salah satu sentra produksi tahu, dengan banyaknya pabrik tahu yang beroperasi di desa ini. Pemanfaatan tahu sebagai bahan utama dalam pembuatan PMT ini tidak hanya bertujuan untuk meningkatkan kandungan gizi makanan, tetapi juga untuk memberdayakan masyarakat lokal.
"Penggunaan tahu sebagai bahan utama sangat bermanfaat karena selain kaya nutrisi, tahu juga mudah diolah dan diterima oleh anak-anak. Kami berharap upaya ini dapat menjadi solusi berkelanjutan dalam pemenuhan kebutuhan gizi di desa ini," ujar salah satu anggota Tim KKN.
Produk PMT yang dihasilkan dalam program ini adalah nugget tahu, sebuah inovasi makanan yang tidak hanya bergizi tinggi, tetapi juga menarik bagi anak-anak. Nugget tahu dipilih karena selain mudah dikonsumsi, bentuk dan rasanya yang familiar dapat meningkatkan selera makan balita, sehingga mereka lebih tertarik untuk mengonsumsi makanan bergizi.
Ketua PKK Desa Sidomulyo, Ludiyah mengungkapkan pendapatnya mengenai program PMT nugget tahu yang diinisiasi oleh Mahasiswa KKN Undip.
“Saya sangat senang dengan nugget tahu ini. Selain rasanya enak, nugget ini juga mudah dibuat di rumah dengan bahan-bahan yang ada di sekitar kita.” ungkap Ludiyah
Dengan adanya program ini, diharapkan akan meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya gizi seimbang dan upaya pencegahan stunting, serta masyarakat Desa Sidomulyo dapat terus memberdayakan diri dalam memenuhi kebutuhan gizi anak-anak mereka secara mandiri. Tim II KKN Undip berharap program ini dapat menjadi model bagi desa-desa lain dalam mengatasi masalah stunting melalui pendekatan edukasi dan pemberdayaan masyarakat.
tag: jateng