Mahasiswa Ilkom USM Promosikan Desa Lerep Ungaran sebagai Destinasi Wisata Melalui Fotografi

images

Jateng

Tim Jateng Report

05 Jul 2024


SEMARANG (Jatengreport.com) - Dalam rangka melaksanakan program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM), mahasiswa Ilmu Komunikasi Universitas Semarang semester 6 mengadakan kegiatan fotografi di Desa Wisata Lerep, Kecamatan Ungaran Barat, Kabupaten Semarang, pada Jumat (05/07).

Kegiatan ini bertujuan untuk mengabadikan keindahan alam dan budaya Desa Lerep, serta mempromosikan desa tersebut sebagai destinasi wisata yang menarik.

Para mahasiswa bekerja sama dengan warga Desa Wisata Lerep untuk menjelajahi berbagai sudut desa, salah satunya di kampung kopi, yang bertempat di Dusun Indrokilo.

Dusun Indrokilo sendiri memiliki 98% warga lokal yang pada umumnya bekerja menjadi pengusaha kopi.

 

Seiring dengan perkembangan jaman, warga desa Indrokilo pun turut memperbaiki alat pengolahan kopi. Yang pada awalnya disangrai menggunakan alat tradisional seperti wajan namun dibuat dengan tanah liat, sekarang sudah mengupgradenya dengan membuat alat modern atau mesin roasting kopi.

Produk kopi yang ditawarkan beragam. Seperti robusta wine dengan kopi ini memiliki rasa asam yang unik dengan kualitas khas yang mengingatkan pada rasa anggur.

Kopi ini diproduksi melalui proses fermentasi tanpa bahan kimia, sehingga menghasilkan warna cokelat gelap. Kopi Robusta Wine diproses secara alami dengan menggunakan metode pengeringan dengan menggunakan sinar matahari dan pemetikan yang teliti.

Kemudian ada produk arabika dengan warna cokelat muda, yang berbeda dengan kopi robusta wine. Selain itu, tersedia juga produk robusta dengan cita rasa pahit.
 
Ketua Kelompok Wanita Tani Manggar Lestari, di Kampung Kopi, Sri Yatun yang juga merupakan salah satu tokoh masyarakat di Desa Wisata Lerep. Sri Yatun memperkenalkan Desa Wisata Lerep sebagai desa wisata yang terkenal dengan berbagai potensi, salah satunya dalam produksi kopi.

Mahasiswa Ilmu Komunikasi di ajak berkeliling ke kebun kopi, serta ditunjukkan proses penjemuran kopi.

"Mulai panen pada bulan Juni, Juli, sampai pertengahan Agustus," ucapnya.

Selain itu, Sri Yatun mengatakan kesulitannya dalam pemasaran karena tidak terlalu paham dengan cara memasarkan produknya lewat online, Ia juga mengandalkan ketika ada kunjungan wisata dan mengikuti kegiatan pasar UMKM kuliner.

tag: berita



BERITA TERKAIT