SEMARANG (Jatengreport.com) - Program PekaKota Institute 2024 yang digagas oleh Kolektif Hysteria Semarang telah resmi dimulai sejak Rabu (24/4/2024) di Grobak Art Kos|Hysteria, Jl. Stonen No.29, Kecamatan Gajahmungkur, Kota Semarang.

Acara pembukaan pada pukul 19.30 WIB itu dihadiri oleh Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Semarang, Iswar Aminuddin.

Sekda Kota Semarang, Iswar Aminuddin, menyampaikan selamat atas dimulainya kelas PekaKota Institute 2024 oleh Kolektif Hysteria, sambil mengharapkan manfaat jangka panjang terhadap pengaruh generasi muda terhadap pembangunan kota, khususnya di Semarang.

“Selamat atas dimulainya program PekaKota Institute 2024 oleh Hysteria dan semoga program ini bisa terus ada, dan memberikan manfaat untuk kemajuan Kota Semarang nantinya,” kata Iswar Aminuddin.

Direktur Kolektif Hysteria, Ahmad Khairudin atau Adin, juga menyampaikan harapan serupa. Menurutnya, kelas alternatif non-formal seperti PekaKota Institute 2024 memiliki potensi untuk memberikan dedikasi terhadap wacana kampung kota.

“Isu kampung-kota memang menjadi salah satu fokus penting yang bertahun-tahun lamanya telah diolah Hysteria,” kata Adin.

Adin menjelaskan bahwa PekaKota memiliki berbagai program, seperti PekaKota Forum yang berbentuk diskusi dengan narasumber dari berbagai disiplin ilmu, serta PekaKota Institute yang berbentuk kelas-kelas yang fokus pada implementasi teori di lapangan.

“Melalui beberapa program, akhirnya kami menggarap wacana kampung kota dengan berbagai perspektif dan bentuk. Salah satunya lewat program-program dari platform PekaKota,” sambungnya.

Adin mengungkapkan bahwa dalam pelaksanaan PekaKota Institute, peserta tidak hanya belajar teori di dalam kelas, tetapi juga menerapkannya di lapangan dengan membuat prototip program bersama warga setempat di beberapa kampung kota yang berjejaring dengan Hysteria.

“Ada PekaKota Forum, itu biasanya berbentuk diskusi yang mengadirkan beberapa narasumber dari lintas disiplin,” ujar dia. 

“Terus yang baru saja opening ini, PekaKota Institute, bentuknya kelas-kelas. Tapi tetap dari satu program ke program lain saling berkelindan,” lanjut Adin.

“Dan Jejaring Kampung itu menjadi salah satu program milik PekaKota, itulah kenapa irisan-irisan pelaksanaan antar program saling berkelindan,” jelasnya lagi,

Selain itu, Adin juga menyatakan bahwa ke depannya, para peserta akan membawa gagasan segar ke lapangan setelah mendalami materi dari PekaKota Institute 2024. Mereka akan diberikan keleluasaan untuk mengolah agenda dan potensi di masing-masing kampung dengan pendekatan seni dan budaya.

“Ide-ide segar tentu bisa muncul melalui berbagai hal. Selain para peserta datang dari beragam latar belakang yang berbeda, materi kelas dan realitas kekinian kampung kota akan turut memberikan benturan baru, sebagai awal mula munculnya gagasan baru,” paparnya.