SEMARANG (Jatengreport.com) - Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Jawa Tengah, Ferry Wawan Cahyono, mengajak masyarakat untuk menjauhi politik identitas dalam setiap aspek kehidupan berbangsa dan bernegara.

Ferry menekankan pentingnya menjaga keberagaman dan kesatuan di tengah-tengah perbedaan yang ada di masyarakat. Ia mengungkapkan kekhawatirannya terhadap maraknya politik identitas yang dapat memecah belah persatuan dan merusak keharmonisan antarwarga.

" Kita hidup dalam masyarakat yang beragam, baik dari segi suku, agama, budaya, maupun latar belakang lainnya. Ini adalah kekayaan kita bersama yang harus dijaga dengan baik. Oleh karena itu, mari kita hindari politik identitas yang hanya akan menimbulkan gesekan dan konflik di antara kita," ujar Ferry.

Politikus partai Golkar itu juga menekankan perlunya fokus pada isu-isu substansial yang berkaitan dengan kesejahteraan masyarakat dan pembangunan daerah. Ia mengajak semua pihak untuk bersatu dalam menghadapi tantangan pembangunan dan meningkatkan kualitas hidup bersama.

"Politik identitas hanya akan mengalihkan perhatian kita dari masalah-masalah nyata yang perlu segera diatasi. Saatnya kita bersama-sama membangun Jawa Tengah yang lebih baik, tanpa terjerat dalam permainan politik yang dapat merugikan kita semua," tambahnya.

Ia menegaskan pentingnya dialog dan komunikasi yang baik antarwarga untuk menciptakan pemahaman bersama. Ia berharap agar masyarakat dapat lebih mendalam dalam memahami perbedaan dan menghargai keragaman yang ada.

"Ketika kita berdialog, kita membuka pintu untuk saling memahami. Komunikasi yang baik adalah kunci untuk menciptakan pemahaman, dan pemahaman ini adalah dasar dari harmoni di tengah-tengah masyarakat," ujar Ferry.

Ia menekankan bahwa masyarakat perlu memahami bahwa perbedaan adalah keniscayaan, dan hal ini justru merupakan kekayaan yang dapat memperkuat keberagaman sosial.  

" Keragaman adalah anugerah. Kita memiliki budaya, suku, dan agama yang berbeda, namun kita satu sebagai bangsa Indonesia. Kita harus membangun pemahaman bahwa perbedaan adalah bagian dari kekayaan kita," tambahnya. (Adv)