Waspadai, Ini 4 Ciri Janin Meninggal dalam Kandungan
JAKARTA (Jatengreport.com) - Paling umum dikenali ialah tidak adanya pergerakan janin setelah usia kehamilan lebih dari 20 minggu. Kondisi ini bisa disebabkan oleh banyak hal, seperti janin terlilit tali pusar, ibu hamil menderita penyakit tertentu, gangguan plasenta, maupun infeksi.
Janin yang sudah meninggal bisa keluar dengan sendirinya melalui persalinan normal atau dengan bantuan dokter melalui proses induksi maupun operasi Caesar. Penanganan tersebut akan disesuaikan dengan kondisi ibu hamil.
Dilansir dari berbagai sumber, berikut ini adalah ciri-ciri janin meninggal dalam kandungan:
1. Janin tidak bergerak
Berhentinya gerakan janin merupakan ciri-ciri janin meninggal dalam kandungan paling umum yang bisa dirasakan ibu hamil. Itulah mengapa dokter kandungan sering menyarankan Bumil untuk menghitung jumlah tendangan maupun pergerakan janin setiap harinya.
Dengan begitu, Bumil bisa dengan mudah mengenali adanya perubahan pada kualitas dan kuantitas pergerakan janin.
Meskipun terhentinya pergerakan janin bisa disebabkan oleh banyak hal, kemungkinan janin meninggal dalam kandungan tetap perlu dipertimbangkan. Hal itu terlebih jika disertai dengan beberapa gejala lain, seperti perdarahan dan sakit perut hebat.
2. Perdarahan
Ciri-ciri janin meninggal dalam kandungan bisa saja menyerupai perdarahan normal yang terjadi saat masa kehamilan, terutama jika terjadi pada trimester pertama atau trimester kedua.
Namun, jika perdarahan terjadi secara terus-menerus meskipun telah melewati trimester kedua dan darah yang keluar sangat banyak, bisa saja ini merupakan ciri-ciri janin meninggal dalam kandungan karena abrupsio plasenta.
3. Kram perut
Kram perut saat hamil merupakan keluhan yang umum terjadi, tetapi lain halnya jika kram terjadi secara terus-menerus. Bumil perlu mewaspadai kondisi ini sebagai salah satu ciri-ciri janin meninggal dalam kandungan.
Tak hanya itu, kram perut yang sangat hebat juga bisa disebabkan oleh kehamilan ektopik. Kondisi yang biasanya terjadi sebelum usia kehamilan memasuki 12 minggu ini sama fatalnya dengan kematian janin dalam kandungan.
4. Sakit punggung
Sakit punggung saat hamil bisa saja terjadi karena perubahan hormon maupun fisik yang Bumil alami selama masa hamil. Kondisi ini tergolong normal jika membaik dengan istirahat yang cukup atau dengan melakukan senam hamil.
Namun, jika sakit punggung sangat hebat atau tidak membaik meskipun sudah melakukan beberapa upaya tersebut, Bumil perlu mencurigai kondisi yang lebih serius sebagai penyebabnya, termasuk ciri-ciri janin meninggal dalam kandungan. Kondisi ini memerlukan pemeriksaan dan penanganan langsung oleh dokter.