SEMARANG (Jatengreport.com) - Peringatan hari aksara internasional, Wakil Ketua DPRD Jateng Ferry Wawan Cahyono mengingatkan masyarakat akan pentingnya literasi dan kaitannya dengan martabat dan hak asasi manusia.

" Dihari aksara kali ini saya ajak masyarakat bersama perangi kebodohan dan buta huruf," ujar Ferry.

Menurut Ferry, tak hanya jadi pengingat pada betapa pentingnya literasi bagi masyarakat.

Hari Aksara Internasional ini juga punya tujuan untuk terus memajukan literasi dan memberantas buta huruf.

" Selain memperingati juga kita harus sadar akan pentingnya sebuah literasi," ungkap Ferry.

Hal ini tidak lepas dengan situasi kemajuan jaman masa kini, namun masih ada orang-orang yang buta huruf atau tidak bisa membaca.

Ferry mengatakan pihaknya ingin mewujudkan generasi muda mencapai kemampuan literasi dan numerasi yang baik.

" Harapan yang saya ingin tekankan supaya generasi muda mencapai kemampuan nya," ujar Ferry.

Hal ini penting untuk melanjutkan dan menjadi budi baik bagi orang-orang dewasa yang enggak punya kesempatan untuk mendapatkannya semasa muda.

Sejarah Hari Aksara Internasional

Peringatan Hari Aksara Internasional digagas untuk meningkatkan kesadaran serta kepedulian pada berbagai masalah literasi yang terjadi baik di tingkat lokal maupun global.

Ide Hari Aksara Internasional dimunculkan pada Konferensi Menteri Pendidikan Sedunia yang digelar di Teheran, Iran pada 8-19 September 1965.

Konferensi para menteri dari berbagai negara di dunia membahas tentang masalah pemberantasan buta huruf.

Nah, menindaklanjuti ide untuk membuat hari peringatan mengenai literasi, setahun kemudian atau tahun 1966, United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization (UNESCO) secara resmi menetapkan International Literacy Day.

Tujuannya untuk mengingatkan masyarakat akan pentingnya literasi sebagai bagian dari masalah martabat dan hak asasi manusia.

Terutama adalah untuk menurunkan angka buta huruf yang ketika itu menjadi permasalahan besar di tiap negara. Di samping itu juga untuk meningkatkan minat baca dan belajar kepada masyarakat di berbagai tingkatan, mulai dari lokal hingga internasional. (Adv)