Kemarau Melanda Banjarnegara, Ferry Wawan Cahyono : Bencana Tidak Bisa Dihindari Tapi Bisa Diantisipasi
BANJARNEGARA (Jatengreport.com) - Kekeringan yang melanda sejumlah kawasan di daerah Banjarnegara menyisakan duka yang mendalam. Meski bencana itu merupakan kehendak alam yang tak diharapkan, namun dampak dan penanganannya dianggap menjadi tanggung jawab bersama, khususnya pemerintah daerah.
Wakil Ketua DPRD Jateng Ferry Wawancahyono mengatakan bencana kekeringan ataupun kelangkaan air bersih yang melanda Banjarnegara bukanlah kali pertama saja.
" Masuki musim kemarau menjadi salah satu ketakuan masyarakat yang akan kesusahan untuk mencari air, dan di banjarnegara sendiri masyarakat saat ini sedang mengalami kesulitan pasokan air," ujar Ferry.
Menurut Ferry, sudah sepatutnya menjadi pelajaran berharga untuk pemangku kebijakan atau pemerintah daerah. Bencana memang tidak bisa dihindari, namun bisa diantisipasi.
Jadi, kalau kita bisa mengantisipasi, upaya mitigasi bisa dilakukan, dan bisa lebih menekan dampak dari bencana itu.
" Bencana tidak bisa di hindari tapi kita bisa antisipasi bersama dari seluruh elemen kita antisipasinya," ujarnya.
Disisi lain, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) menyampaikan bahwa sebanyak 23.356 warga Kabupaten Banjarnegara terdampak kekeringan akibat musim kemarau 2023.
Diketahui, masyarakat yang terdampak kekeringan ada di 15 desa dan empat kelurahan, termasuk desa jalatunda, Petir, Kaliajir, Kebondalem, Kebutuhduwur, dan Rejasa serta Kelurahan Kuta Banjar.
Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Banjarnegara mengatakan, kerusakan mesin pompa PDAM juga menimbulkan dampak kekurangan air bersih untuk masyarakat. (Adv)
tag: Wakil Ketua DPRD Jateng Ferry Wawan Cahyono