Semarang (Jatengreport.com) - World Population Review mencatat Indonesia masuk ke dalam 100 negara termiskin di urutan ke-73. Posisi ini dikatakan lebih baik dari Filipina yang berada di urutan ke-72, Kamboja ke-46, Myanmar ke-45 dan Timor Leste di urutan ke-29.

Tolok ukurnya dihitung dari keseimbangan kemampuan belanja atau PPP (purchasing power parity) dan pendapatan nasional bruto atau GDP (gross domestic product). Angka GDP dan PPP RI sebesar US$14.535.

Masuknya Indonesia ke dalam daftar 100 negara termiskin disebabkan karena World Bank mengubah batas garis kemiskinan. World Bank menaikkan garis kemiskinan ekstrem dari US$1,9 menjadi US$2,15 per kapita per hari. Akibatnya 13 juta warga Indonesia yang sebelumnya tergolong masyarakat menengah jatuh menjadi miskin.

Badan Pusat Statistik (BPS) memiliki pandangan lain terhadap batas garis kemiskinan di Indonesia.

BPS menganggap kemiskinan adalah nilai rupiah pengeluaran minimum yang diperlukan seseorang untuk memenuhi kebutuhan pokok hidupnya selama sebulan, termausk kebutuhan primer dan sekunder seseorang.

Garis kemiskinan yang digunakan BPS pada Maret 2022 tercatat Rp505.469,00 per kapita per bulan dengan komposisi GKM (garis kemiskinan makanan) sebesar Rp374.455,00 (74,08 persen) dan GKNM (garis kemiskinan non-makanan) sebesar Rp131.014,00 (25,92 persen). (ronald)