KENDAL (Jatengreport.com) -  Warga Dusun Randusari, Desa Gempolsewu Kecamatan Rowosari Kendal, mengunakan perahu sampan untuk pergi ke kantor pemerintahan desa maupun kantor kecamatan daerah setempat.

Sudah puluhan tahun, warga dusun Randusari mengunakan sampan untuk menyebrang sungai kalikuto.

Warga harus menyiapakan uang dua ribu limaratus rupiah hingga tiga rubu rupiah, jika ingin menyebrang sungai melalui prahu sampan dari satu daerah ke daerah lain.

Penyebrangan ini dilakukan oleh anak sekolah hingga orang dewasa naik prahu sampan. Karena tidak ada jembatan penghubung , akibatnya warga harus menyebrangi sungai sepanjang kurang lebih 100 meter.

Untuk memutar balek memakan waktu sepanjang kiloan meter melalui daerah Gringsing.

Perahu sampan kecil ini mampu menggangkat tujuh sepeda motor, ini sudah menjadi kebiasan dan aktifitas sehari-hari warga dan sudah dilakukan selama puluhan tahun.

Sehingga warga tidak lagi punya rasa takut saat air pasang, meski menantang maut saat musim hujan.

Ari Wibowo, salah satu pedang keliling harus menunggu sekitar dua puluh menit untuk menunggu antrian, dirinya mengaku kerepotan saat akan melintas melalui perahu sampan.

"Harus sabar hingga antrian panjang untuk ke sebrang," ujar Ari Wibowo.

Ari Wibowo, juga berharap pemerintah segera membangun akses jembatan gantung agar memberi kemudahan warga dalam aktifitas sehari - hari.