Padi Organik Magelang Tembus Mancanegara, Jadi Percontohan Negara Asia
MUNGKID (Jatengreport.com) – Pertanian padi organik Kabupaten Magelang menjadi percontohan di nusantara dan sejumlah negara di Asia. Karena selain lahan luas, para petani Kabupaten Magelang juga terus berinovasi mengikuti perkembangan zaman.
Asisten Ekonomi dan Pembangunan Setda Kabupaten Magelang, Iwan Sutiarso menyebutkan, pengembangan budi daya padi organik di Kabupaten Magelang mencapai luas 2.000 hektare di wilayah Kecamatan Sawangan, Bandongan, dan Grabag. Saat ini lahan sawah yang diolah para petani Kabupaten Magelang mencapai 25 ribu hektare dan lahan kering sekitar 39 ribu hektare.
Secara kumulatif kurang lebih 70 persen luas lahan digunakan untuk sektor pertanian yang dikerjakan oleh para petani yang berjumlah lebih dari 57 persen penduduk dari jumlah 1,3 juta jiwa di Kabupaten Magelang.
Hal tersebut dikemukakannya saat menerima kunjungan The Live and Livelihood (LLF) bersama Islamic Development Bank (IsDB) di Pendopo Kabupaten Magelang, Selasa (28/2).
“Budi daya padi organik tersebut dikelola oleh 97 kelompok tani dan tiga korporasi,” ujarnya.
Berdasarkan data pada 2021-2024 Kabupaten Magelang mendapat bantuan untuk pengembangan padi organik di dataran tinggi seluas 2.000 hektar melalui Kegiatan UPLAND dari Kementerian Pertanian yang bersumber dari Loan IsDB dan IFAD (International Fund for Agricultural Development) dengan total anggaran sebesar Rp73.095.000.000.
Iwan menyampaikan produk pertanian organik Kabupaten Magelang sampai saat ini sudah diterima di pasar domestik maupun internasional.
“Alhamdulillah produk beras organik Kabupaten Magelang sudah dipasarkan hampir di seluruh Indonesia, baik Pulau Sumatra, Jawa, Bali, Kalimantan maupun Sulawesi. Bahkan sudah diekspor meskipun belum bisa kami laksanakan sendiri tetapi melalui pihak ketiga,” jelasnya.
Ia berharap petani padi organik di Kabupaten Magelang dapat memasarkan sendiri produknya ke luar negeri melalui koperasi yang sudah terbentuk sehingga mendapatkan nilai tambah yang lebih besar lagi bagi petani.
Farakka Sari, Manager Pengelola Project Upland Kementerian Pertanian mengungkapkan, dengan luas lahan mencapai 2.000 hektare lebih, Kabupaten Magelang menjadi produsen terbesar padi organik dibandingkan 13 kabupaten yang lain yang kini masih di kisaran luas 500 hektare.
“Karena komoditasnya itu bagus, dan petani-petaninya milenial, petani muda terus maju. Jadi bisa dijadikan suatu contoh bagi kabupaten yang lain,” katanya.
Ditambahkan Farakka, selain Magelang, untuk Jawa Tengah tersebar di Banjarnegara, Purbalingga. Di Jawa Barat ada Subang, Garut, Tasikmalaya, Jawa Timur Malang, Sumenep, NTB, Lombok Timur, Sumbawa, yang di Sulawesi ada Gorontalo dan Minahasa Selatan.
Rombongan delegasi ini terdiri dari Delegasi Abu Dhabi Fund for Develomnent, Delegasi Bill and Melinda Gatess Foundation dan King Salman Humanitarian Aid and Relief Center. Kemudian, Delegasi Islamic Solidarity Fund and Development dan Delegasi Qatar Fund for Development.
Deputy Director untuk Urusan Timur Tengah dan Asia Bill and Melinda Gates Foundation, James Carty mengatakan, program ini menggunakan pendekatan terintegrasi yang fokus pada pembangunan infrastruktur, melalui pelatihan dan juga pendidikan pertanian. Selain itu, juga bantuan keuangan dan juga membuka peluang untuk ekspor
“Kami juga bangga bisa memberikan dukungan kepada petani kecil, perempuan, pemuda agar mereka bisa sejahtera dan mencapai pembangunan di bidang ekonomi,” ujarnya.
tag: Kabupaten Magelang , Padi Organik , Tembus Mancanegara