Turun ke Lapangan, DPRD Jateng Tanam Mangrove di Pantai Muara Kencana dan Kinasih
Jateng
Tim Jateng Report
27 Okt 2025
KENDAL (Jatengreport.com) — Gerakan Mageri Segoro kembali menggema di sepanjang pesisir Pantura dan Pansela Jawa Tengah.
Baru-baru ini Pantai Muara Kencana dan Pantai Kinasih, Kabupaten Kendal, dipadati ribuan peserta dari berbagai lembaga pemerintah, swasta, sekolah, hingga komunitas masyarakat.
Mereka datang dengan satu misi: menjaga garis pantai dan memperkuat ketahanan ekologi Jawa Tengah melalui penanaman mangrove.
DPRD Provinsi Jawa Tengah menunjukkan komitmen kuat terhadap upaya itu. Ketua Komisi D DPRD Jateng Nur Saadah bersama Anggota Komisi B Yusuf Hidayat turun langsung ke lokasi, bergabung dengan Forkopimda Jateng dan Kabupaten Kendal untuk menanam ribuan bibit mangrove sebagai wujud dukungan terhadap gerakan Mageri Segoro.
Kepala DLHK Provinsi Jawa Tengah Widi Hartanto menegaskan bahwa program Mageri Segoro bukan sekadar simbol, melainkan gerakan nyata yang dilakukan secara masif dan terukur.
Hingga semester II tahun 2025, penanaman mangrove telah mencapai 264 blok tanam di wilayah pantura dan pansela, didukung APBN, APBD, serta CSR di 107 desa pada 17 kabupaten/kota.
“Total sudah ada 660 ribu batang yang ditanam hanya tahun ini, sehingga akumulasinya menjadi 1,3 juta batang mangrove di area seluas 150 hektare,” jelas Widi.
Ia menambahkan, khusus di Kabupaten Kendal, pada kegiatan kali ini dilakukan penanaman 22.100 batang mangrove di lahan 5 hektare, dengan keterlibatan lebih dari 20 ribu peserta dari lembaga pemerintah, swasta, LSM, BUMN/BUMD, hingga kelompok masyarakat.
Menurut Widi, manfaat dari penanaman mangrove tidak hanya untuk konservasi pesisir, tetapi juga menggerakkan ekonomi masyarakat pesisir, terutama kelompok tani pengelola bibit mangrove.
Bupati Kendal Dyah Kartika memberikan apresiasi atas tingginya partisipasi masyarakat dalam kegiatan ini. Ia menilai mangrove adalah pagar alami yang wajib dijaga bersama untuk menghadapi abrasi dan perubahan iklim.
“Setiap bibit yang kita tanam hari ini adalah investasi jangka panjang untuk menjaga laut dan pantai kita. Semoga budaya menanam ini terus tumbuh dan bermanfaat bagi generasi mendatang,” ujarnya.
Dalam momentum yang sama, Kapolda Jawa Tengah Ahmad Luthfi menegaskan target lebih besar: tidak boleh ada garis pantai di Jawa Tengah yang belum dirimbuni mangrove.
Ia mendorong agar alokasi anggaran pelestarian lingkungan pada tahun anggaran 2026 dapat ditingkatkan sebagai bagian dari strategi menyeluruh menjaga pantai dari kerusakan.
Gerakan Mageri Segoro menjadi salah satu contoh kolaborasi kuat antara pemerintah, DPRD, lembaga daerah, dunia usaha, dan masyarakat.
Di tengah ancaman abrasi, naiknya muka air laut, serta hilangnya ekosistem pesisir, gerakan ini menjadi langkah penting untuk memastikan pesisir Jawa Tengah tetap aman, produktif, dan berkelanjutan.
Dengan jutaan bibit mangrove yang kini tertanam, Jawa Tengah memperlihatkan komitmennya: menjaga pantai sama dengan menjaga kehidupan.(Adv)
tag: berita