Meniti Tapak dari Tanah Asing, BCA Syariah yang Menuntun Langkah Awal

images

FOTO ISTIMEWA : Lia memperlihatkan aplikasi BSya di ponselnya, simbol layanan perbankan syariah yang hadir sebagai sahabat finansial generasi milenial dalam setiap langkah kehidupan.

Nasional

Bintang

01 Sep 2025


SEMARANG (Jatengreport.com) - Semarang sore itu mulai diguyur hujan rintik. Di sebuah kamar kos sederhana di kawasan Tembalang, seorang gadis berusia 20 tahun tampak serius menatap layar ponselnya.

Nama gadis itu Lia, seorang mahasiswa baru yang tengah menapaki babak baru dalam hidupnya yaitu merantau.

Bagi Lia, perantauan ke Semarang bukan sekadar perjalanan biasa, melainkan perjalanan batin.

Ia harus meninggalkan keluarga dan kampung halamannya, untuk melangkah lebih jauh demi cita-cita.

“Awalnya berat sekali, rasanya seperti kehilangan separuh kekuatan,” ujarnya pelan, Senin (1/9).

Namun di balik rasa berat itu, ada semangat besar yang menyalakan langkahnya adalah mimpi untuk menyelesaikan pendidikan tinggi.

Baru beberapa bulan tinggal di Semarang, Lia sudah banyak belajar. Tidak hanya soal mata kuliah yang kini harus ia hadapi, tapi juga tentang kemandirian.

Dari mencuci pakaian sendiri, memasak makanan sederhana, hingga mengatur uang saku agar cukup untuk sebulan penuh.

“Kalau dulu di rumah, semuanya terasa mudah. Sekarang semua harus diatur sendiri. Uang jajan, biaya kos, listrik, bahkan transportasi sehari-hari. Kadang pusing juga,” katanya sambil tersenyum getir.

Namun Lia tidak khawatir, orang tuanya sudah menyiapkan sebuah bekal penting, bukan hanya uang, tetapi juga kepercayaan lewat BCA Syariah.

Sejak kecil, Lia terbiasa melihat kedua orang tuanya mengelola keuangan keluarga melalui perbankan syariah.

“Bukan soal besar kecilnya uang saku, tapi orang tua selalu bilang, keuangan harus dijaga dengan cara yang halal dan penuh berkah,” ungkap Lia.

Langkah Baru Bersama BCA Syariah

Sejak pindah ke Semarang, Lia pun melanjutkan kebiasaan keluarganya itu.

Ia membuka rekening di BCA Syariah dan memanfaatkan aplikasi BSya, mobile banking yang kini menjadi sahabat setianya di perantauan.

Lia memperlihatkan pembayaran melalui aplikasi digital di ponsel, mencerminkan kemudahan layanan pembayaran listrik yang semakin praktis di era teknologi.

Setiap kali membutuhkan sesuatu, Lia tidak perlu lagi repot pergi ke ATM atau bank. Semua bisa dilakukan hanya dengan ponsel di genggamannya.

Mulai dari membayar makan siang di kantin kampus, mengisi saldo GoPay untuk transportasi online, hingga membeli token listrik kos yang sering tiba-tiba habis di malam hari.

“Pernah waktu itu listrik kos habis tengah malam. Panik banget. Untung ada BSya, jadi tinggal isi token, langsung nyala lagi. Kalau nggak, mungkin saya begadang ditemani lilin,” ceritanya sambil tertawa.

Selain praktis, Lia juga merasa tenang karena biaya administrasi bulanan yang dikenakan tidak memberatkan. Sebagai mahasiswa yang masih dibiayai orang tua, keringanan ini menjadi poin penting.

“Rasanya kayak punya bank sendiri yang ngerti kondisi saya,” ucapnya.

Tidak Hanya Sebagai Tabungan

Bagi Lia, BCA Syariah bukan hanya tempat menyimpan uang. Ia melihatnya sebagai ruang belajar mengatur keuangan sejak dini.

Dari sana ia mulai membuat pos-pos sederhana seperti uang kos, uang makan, uang transportasi, dan sedikit tabungan darurat.

“Kalau ada sisa uang jajan, saya coba tabung lewat BSya. Nggak besar sih, tapi lama-lama terkumpul juga. Rasanya menyenangkan bisa mulai belajar nabung sendiri,” katanya.

Visi yang sejalan

Apa yang dialami Lia sejalan dengan visi besar yang diusung BCA Syariah.

Bagi lembaga ini, BSya bukan sekadar aplikasi, melainkan mitra perjalanan generasi muda di era digital.

Visi ini diartikulasikan secara jelas oleh pimpinan BCA Syariah, yang memposisikan BSya bukan hanya sebagai alat transaksi.

"Menemani Langkah menggambarkan rasa teman terdekat dan terpercaya dalam setiap langkah perjalanan," ujar Direktur BCA Syariah, belum lama ini.

Data dari BCA Syariah menunjukkan pertumbuhan transaksi digital yang didorong oleh aplikasi BSya per Juni 2025, dengan total DPK tumbuh 24,2% dan transaksi mobile banking tumbuh 20,1%.

Aplikasi BSya menjadi pusat ekosistem perbankan syariah modern yang memungkinkan nasabah bertransaksi.

Sedangkan, berdasarkan data Bank Indonesia, volume transaksi mobile banking di tiga bulan pertama 2025 tumbuh 32,58% secara tahunan mencapai 2,06 miliar transaksi, dengan nilai transaksi mencapai Rp 2.372,68 triliun atau tumbuh 26,44% yoy.

Hal ini senada di balik kisah sederhana Lia, tersimpan potret generasi muda yang sedang belajar berdiri di atas kakinya sendiri.

Generasi yang tidak hanya mengejar mimpi, tetapi juga belajar mengelola hidup dengan bijak.

Dan di setiap langkahnya, BCA Syariah hadir bukan sekadar sebagai bank, melainkan sebagai sahabat yang setia mendampingi. (***)

tag: berita



BERITA TERKAIT