KONI Kota Semarang Pantau Kondisi Atlet PSE untuk Pertahankan Juara Umum Porprov 2026
SEMARANG (Jatengreport.com) – Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Kota Semarang memantau ketat kondisi para atlet dan pemain yang tergabung dalam Program Semarang Emas (PSE).
Langkah ini dilakukan untuk memastikan setiap atlet mampu mencapai performa terbaik saat berlaga di Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Jateng XVII Semarang Raya 2026.
Sebanyak 651 atlet dari 59 cabang olahraga mengikuti tes fisik berkala tahap awal di Kompleks Trilomba Juang Semarang, Senin–Kamis (11–14/8/2025).
Data dari tes ini akan menjadi bahan analisis KONI untuk merancang program pembinaan yang lebih tepat sasaran.
Kabid Penelitian dan Pengembangan KONI Kota Semarang, Teguh Santoso, menjelaskan tes fisik berkala ini merupakan bagian dari persiapan menghadapi babak kualifikasi 2025 dan Porprov 2026.
“Tes fisik berkala ini menjadi acuan kami mengetahui kondisi atlet secara benar. Sebagai tuan rumah, semua atlet harus maksimal,” ujarnya, Rabu (13/8/2025).
Tes meliputi pengukuran Indeks Massa Tubuh (IMT), VO2Max, kelenturan, kekuatan, kecepatan, sprint, kelincahan, hingga aerobic fitness. Seluruh hasil tes berbasis web ini langsung dimasukkan ke sistem online KONI Kota Semarang.
Menurut Teguh, hasil sementara menunjukkan peningkatan signifikan dibanding tes berkala 2024. Namun, analisis lebih mendalam masih diperlukan.
“Tes ini akan berlanjut pada Oktober atau November mendatang. Kami berharap atlet terus meningkatkan kondisi mereka,” katanya.
KONI Kota Semarang juga akan berkoordinasi dengan bidang Pengumpulan dan Pengolahan Data (Pulahta), Sport Science, dan Pembinaan Prestasi untuk memastikan hasil analisis lebih valid.
“Hasilnya akan kami sampaikan ke cabang olahraga untuk membuat program latihan yang tepat. Target kami jelas, mempertahankan juara umum Porprov,” tegas Teguh.
Ketua Umum KONI Kota Semarang, Arnaz Agung Andrarasmara, menambahkan bahwa penerapan sport science menjadi kunci dalam pembinaan atlet.
“Tes ini tidak hanya menghasilkan data, tapi juga menjadi acuan cabang olahraga dalam memberikan program latihan. Semua harus berbasis data. Inilah pentingnya sport science,” tandasnya.
tag: berita