Masa Depan Terapi Personal dan Presisi Medicine di Indonesia Semakin Cerah Berkat Inovasi Para Ilmuwan

images

Jateng

Bintang

09 Jul 2025


SEMARANG (Jatengreport.com) – Masa depan dunia kedokteran di Indonesia tampak semakin menjanjikan dengan maraknya inovasi dalam terapi personal dan presisi.

Berbagai upaya dari para ilmuwan dan institusi menunjukkan komitmen kuat untuk menghadirkan pengobatan yang lebih efektif, aman, dan disesuaikan dengan kebutuhan unik setiap pasien.

Salah satu tokoh yang dikenal luas dalam pengembangan terapi inovatif adalah dr. Terawan Agus Putranto. 
Beliau terus mengembangkan pendekatan imunoterapi, yang bertujuan untuk meningkatkan sistem kekebalan tubuh pasien dalam melawan berbagai penyakit, termasuk penyakit autoimun dan kanker.

Layanan Immunotherapy Nusantara by Terawan bahkan telah hadir di beberapa rumah sakit, memanfaatkan sel dendritik autologous (berasal dari pasien sendiri).

Di ranah akademik, Universitas Diponegoro (Undip) juga aktif melakukan penelitian dan pengembangan di bidang terapi sel dendritik.

Metode ini, yang awalnya banyak diteliti untuk pengobatan kanker, kini juga menunjukkan potensi dalam penanganan berbagai kondisi medis lainnya melalui manipulasi sel imun untuk meningkatkan pertahanan tubuh.

Universitas Islam Sultan Agung (Unissula) Semarang turut mengambil peran penting dalam memajukan terapi sel melalui pemanfaatan Secretome allogenic dan autologous.

Secretome, yang merupakan kumpulan faktor-faktor pertumbuhan dan molekul bioaktif yang disekresikan oleh sel, sedang dieksplorasi potensinya dalam berbagai sub-spesialisasi kedokteran.

Unissula menunjukkan komitmennya dalam mengembangkan ilmu ini melalui program studi S2 dan S3 Biomedis di Fakultas Kedokteran, yang dipimpin oleh Rektor Prof. Gunarto.

Dr. Agus Ujianto, M.Si.Med., Sp.B, Direktur Utama Rumah Sakit Islam (RSI) Sultan Agung Semarang, menjadi garda depan dalam mengaplikasikan ilmu regeneratif untuk biohacking dan anti-aging. Dengan dukungan keilmuan dari program Biomedis Unissula, RSI Sultan Agung terus berinovasi dalam terapi sel.

Layanan stem cell bahkan menjadi salah satu unggulan rumah sakit ini, dengan rencana perluasan layanan seperti radio terapi untuk penanganan kanker. Inisiatif ini mendapat dukungan penuh dari Prof. Dr. Bambang Tribawono, SH.MH, Ketua Umum Yayasan Badan Wakaf Sultan Agung (YBWSA).

Kolaborasi antara akademisi dan praktisi di lapangan, seperti yang terlihat antara Unissula dan RSI Sultan Agung, menjadi kunci dalam mentransformasikan riset menjadi aplikasi klinis yang bermanfaat bagi masyarakat luas. Dukungan dari tokoh-tokoh penting seperti Prof. 
Gunarto dan Prof. Dr. Bambang Tribawono semakin memperkuat ekosistem inovasi di bidang kedokteran regeneratif di Indonesia.

Meskipun implementasi terapi personal dan presisi medicine di Indonesia masih dalam tahap perkembangan, berbagai upaya yang dilakukan oleh para ilmuwan dan institusi ini memberikan harapan besar akan masa depan pengobatan yang lebih personal, efektif, dan mampu meningkatkan kualitas hidup masyarakat Indonesia. 
Dengan terus mendorong penelitian, pengembangan, dan kolaborasi, Indonesia berpotensi menjadi pusat inovasi dalam bidang kedokteran regeneratif di kawasan Asia Tenggara.

tag: berita



BERITA TERKAIT