Gubernur Jateng Ahmad Lhutfi : Serapan Tenaga Kerja di Jawa Tengah Terbaik se Indonesia
KENDAL, (Jatengreport.com)– Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi didampingi Bupati Kendal Dyah Kartika Permanasari melakukan sidak ke Kawasan Industri Kendal, Selasa (3/6/2025).
Sidak dilakukan Ahmad Luthfi guna memastikan ketersediaan lapangan pekerjaan, dan masih ada sekitar 37 ribuan tenaga kerja yang dibutuhkan dari total proyeksi 63 ribu tenaga kerja.
Kawasan Industri Kendal yang merupakan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) terdapat 129 perusahaan dari 11 negara per April 2025. Nilai investasi di kawasan itu mencapai sekitar Rp 151 triliun. Sebanyak 49 perusahaan telah operasional dan 25 perusahaan sedang dalam tahap konstruksi.
Gubernur Jateng Ahmad Luthfi mengatakan, bahwa saat ini PT MTI memiliki 1.800 tenaga kerja existing dan membutuhkan sekitar 3.000 orang pada 2025.
Ahmad Luthfi menjelaskan, secara umum kondisi serapan tenaga kerja di Jawa Tengah sangat bagus. Pada triwulan I 2025, serapan tenaga kerja mencapai 97.550 orang. Industri barang dari kulit dan alas kaki paling banyak menyerap tenaga kerja dengan jumlah 36.754 orang. Capaian itu secara nasional menempatkan Jawa Tengah sebagai provinsi dengan serapan tenaga kerja terbaik di Indonesia.
“Secara nasional, Jawa Tengah adalah tertinggi serapan tenaga kerja di seluruh Indonesia,” katanya.
Dikatakannya, tingginya angka serapan tenaga kerja tersebut berhasil menurunkan angkat tingkat pengangguran terbuka (TPT) di Jawa Tengah. Per Februari 2025, angka TPT Jawa Tengah sebesar 4,33 persen.
"Penurunan TPT tersebut merupakan hasil dari masuknya investasi di Jawa Tengah melalui beberapa kawasan industri, termasuk Kawasan Industri Kendal yang merupakan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK), " ungkap Gubernur Jateng.
Lebih lanjut, RPJMD Jawa Tengah ditentukan sebagai provinsi pemimpin pangan dan industri nasional. Keberhasilan masuknya investasi itu juga menandakan bahwa di samping swasembada pangan, Jawa Tengah juga tidak meninggalkan industri.
“Kita perlu adanya investasi yang datang dari luar dan dalam negeri harus kita genjot. Investasi ini sudah kita permudah terkait dengan perizinan, kemudian kita punya kawasan industri khusus, kemudian adalah jaminan investasi seperti keamanan, ketertiban, juga pemenuhan sumber daya manusia,” tandas Ahmad Luthfi.(*)
tag: berita