1.583 Buruh akan Terima Bantuan Langsung Tunai
SEMARANG (Jatengreport.com) – Pemerintah Kota Semarang melalui Dinas Sosial (Dinsos) Kota Semarang terus melakukan pematangan untuk menyalurkan Bantuan Langsung Tunai (BLT) Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau (DBHCHT).
Kepala Dinas Sosial Kota Semarang, Heroe Soekandar mengatakan Pemkot Semarang bersama Bank Jateng nantinya akan menyambangi masing-masing pabrik rokok untuk menyerahkan langsung BLT di tiap-tiap pabrik. Rencananya mulai minggu depan pihaknya akan berkeliling untuk membagikan BLT tersebut.
“Mengurangi risiko jika dikumpulkan di balaikota maka kita akan serahkan langsung didatangi ke masing-maisng pabrik karena mereka kan kerja ditarget jadi agar tidak merugikan mereka juga,” ujarnya setalah penyerahan BLT DBHCHT di Lt 8 Gedung Moh Ichsan Kota Semarang, Kamis (17/11).
Heroe Sukendar mengatakan BLT tahap kedua ini dibagikan kepada sembilan pabrik rokok yang ada di Kota Semarang. Ia menjelaskan jumlah bantuan seharusnya diberikan kepada 1.270 buruh seperti data pada tahap pertama, namun pada tahap kedua ini ada penambahan 313 buruh karena ada perubahan anggaran.
“Jadi totalnya 1.583 untuk tahap kedua ini. Kita berikan langsung untuk tiga bulan yakni bulan September, Oktober dan November secara langsung. Setiap bulannya Rp 300 ribu jadi mereka menerima Rp 900 ribu,” terangnya.
Heroe menyampaikan untuk bantuan BLT tahun 2023 masih menunggu petunjuk dari Kementerian Keuangan. Pasalnya, pemerintah daerah hanya melaksanakan apa yang sudh diputuskan okeh pemerintah pusat.
“Rencana tahun 2023 kita masih menunggu petunjuk dari pusat dari Menteri Keuangan lalu kami laksanakan di daerah,” ungkapnya.
Pada kesempatan yang sama, Plt Walikota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu berpesan kepada para buruh yang menerima BLT agar bisa bijak dalam menggunakan uang tersebut.
Ia meminta agar para buruh tidak terlalu konsumtif, pasalnya tahun 2023 diprediksi akan ada resesi global. Untuk iyu, dia berharap seluruh lapisan masyarakat, termasuk buruh bisa bertahan.
“Ini untuk tambahan buruh rokok karena pabrik rokok disini kan lintingan atau Handmade dan tidak bisa produksi seperti pabrik besar yang bisa suistanable. Pesan saya jangan dipakai untuk konsumtif sehingga bisa di belanjakan sesuai kebutuhan dan kalau bisa juga di tabung,” ucap Ita.
Ita juga berharap di tahun 2023, BLT yang diberikan dari pemerintah pusat melalui pemerintah daerah bisa lebih besar lagi.
“Harapannya tahun 2023 bisa diberikan dengan jumlah yang lebih banyak karena sepertinya anggaran lebih besar dari pemerintah provinsi, tapi nanti kota akan hitung lagi,” imbuhnya.
tag: Pemerintah Kota Semarang , BLT DBHCHT