Komisi E DPRD Jateng Tingkatkan Pemberdayaan Ekonomi Desa dan Digitalisasi Pendidikan
WONOSOBO (Jatengreport.com) - Komisi E DPRD Provinsi Jawa Tengah melakukan kunjungan ke Balai Desa Pesodongan, Wonosobo, dalam upaya mengawasi dan mempercepat program penanggulangan kemiskinan.
Rombongan dipimpin oleh Ketua Komisi E, Messy Widiastuti, bersama anggota lainnya, disambut hangat oleh Kepala Desa Pesodongan, Suratno, serta para perangkat desa.
Dalam forum diskusi yang berlangsung, Kepala Desa Suratno menyoroti urgensi perubahan pola pikir masyarakat penerima bantuan sosial untuk lebih mandiri.
"Kami berharap agar masyarakat tidak hanya bergantung pada bantuan sosial, tetapi juga memanfaatkan potensi ekonomi lokal, seperti peternakan susu kambing perah dan pertanian salak yang menjadi keunggulan di desa ini," ujarnya dengan antusias.
Messy Widiastuti, Ketua Komisi E, menambahkan, "Pemberdayaan anak muda dalam bidang digital marketing dapat menjadi solusi inovatif untuk meningkatkan pemasaran produk-produk unggulan desa. Melalui strategi ini, kami optimis bahwa hasil pertanian dan peternakan di Desa Pesodongan dapat menjangkau pasar yang lebih luas, tidak hanya di tingkat lokal tetapi juga regional."
Tidak hanya fokus pada pemberdayaan ekonomi, pemerintah desa juga mengusulkan pendirian Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) untuk mengatasi masalah daya tampung sekolah.
Data terbaru menunjukkan bahwa terdapat lebih dari 1.100 anak di Wonosobo yang belum dapat melanjutkan pendidikan tingkat menengah karena keterbatasan kapasitas sekolah.
Setelah kunjungan sukses di Wonosobo, Komisi E melanjutkan perjalanan ke Kabupaten Temanggung.
Wakil Bupati Nadia Muna menyambut rombongan dengan penuh semangat untuk membahas langkah-langkah strategis dalam mengatasi kemiskinan di daerah ini.
Dalam pertemuan tersebut, Wakil Bupati Nadia Muna menyampaikan bahwa Kabupaten Temanggung mencatatkan tingkat kemiskinan sebesar 8,67% pada tahun 2024, angka yang lebih rendah dibandingkan dengan rata-rata provinsi (10,47%) dan nasional (9,03%).
"Kami terus berupaya keras untuk menekan angka kemiskinan dengan berbagai program pemberdayaan ekonomi, peningkatan akses pendidikan, serta layanan kesehatan yang merata bagi seluruh masyarakat," ujarnya.
Kunjungan ini bukan hanya sekadar agenda rutin, melainkan juga sebagai langkah konkret untuk memperkuat sinergi antara pemerintah daerah dan berbagai pemangku kepentingan dalam mengatasi tantangan kemiskinan di Jawa Tengah.
Diharapkan, kolaborasi yang semakin erat ini akan mampu memberikan dampak positif yang signifikan bagi kesejahteraan masyarakat secara keseluruhan. (Adv)
tag: berita